Terdengar jelas olehnya, suara langkah kaki menginjak ranting pohon mendekat dengan hati-hati.
“Apa yang harus kulakukan?” gumam Pria itu, menyiritkan alisnya.
Pria tersebut kemudian memindai dengan mata telanjang wilayah di sekitarnya. Kemudian ia melihat celah pepohonan 100 meter di hadapannya, tertutup oleh rumput yang sangat tebal. Ia berjalan dengan hat-hati tanpa suara kemudian sampai di dalam celah pepohonan tersebut.
Menunggu dengan sabar siapa yang akan datang. Sesaat kemudian, seorang Wanita cantik rambut sebahu menggunakan kemeja putih, jaket, dan celana hitam sedang menggenggam senapan, seperti senapan berburu bermoncong ganda.
Wanita itu melangkah dengan sangat hati-hati sambil memindai sekitarnya.
“Sasha!?” gumam Pria itu, melebarkan matanya.
“Siapa itu?! Tunjukan dirimu!!” teriak Wanita itu sambil mengarahkan senapan, yang dia pindaikan ke sekitarnya.
“Tunjukan dirimu atau aku akan meledakan kawah ini bersamamu!” Wanita itu terus memindai sekitarnya.
Pria itu tetap terdiam tidak bergerak, dan is hanya memperhatikan Wanita di hadapannya dengan berwajah muram.
“Ternyata bukan dia ..." Pria itu menutup mata emasnya. "sudah pasti bukan dia.”
Saat ia akan mengenang kejadian di pesawat, ia melihat Wanita itu mendekat dengan senapan mengarah langsung padanya. Dengan hati-hati Pria itu mengaktifkan gelang di tangan kirinya.
Cahaya biru terang dari celah pepohonan terlihat oleh Wanita yang mendekat dengan hati-hati mengarahkan senapan bermoncong ganda pada cahaya tersebut.
Pria itu melihat panel window di hadapannya, bergumam dengan muram, “Sudah kuduga!”
Hanya tersisa satu "data" yang dimilikinya:
[sbf-221: menggunakan Energy 5 xs/d panas, berbentuk laser pada jari yang dipilih]
Aku pikir ini cukup ... dia hanya mempunyai alat itu. Kupikir benda itu sama mekanismenya dengan menggunakan panas sebagai kekuatan perusaknya.
“Huh ... sudah lama aku tidak menggunakan "data" selemah ini.” Pria itu tersenyum gembira, menatap tajam Wanita di depannya.
Menggunakan dua jari: telunjuk dan jari tengah tangan kananya, yang ia arahkan kepada Wanita itu.
Pria itu menunggu sampai jangkauan terdekat.
Tidak ada jangkauan minimun dalam [sbf-221] maupun "data" lain yang dibuat Pria itu, Semuanya tergantung pada konsumsi Energy si pengguna.
Wanita itu berteriak, “Aku bilang keluar atau aku akan menembak!!”
¤BOM!!!!¤
Saat suara teriakan Wanita itu menggema di udara ledakan besar menyertainya yang terdengar dari arah timur, mengiringi suara teriakkan Wanita tersebut. Ia menyebabkan burung-burung serta berbagai binatang berhamburan menuju ke arah kawah.
Getaran gelombang pergerakan binatang terasa oleh mereka, seperti ia mengguncang tanah.
Wanita itu terganggu, melihat kawanan binatang yang terjun menuju kawah, dan burung-burung berhamburan terbang ke segala arah.
“Kesempatanku!” gumam Pria itu tersenyum.
Tidak sampai satu detik, Pria itu langsung mengaktifkan [sbf-221], lalu suara mekanisme dari gelangnya terdengar:
[sbf-221 aktif, 5 xs telah berkurang]
¤pfiuuuf. . .!¤
¤bufthh!!!¤
Laser itu meledak tepat mengenai senapan Wanita itu.
Wanita yang senapannya tertembak terkejut; dan dia langsung membuang senapannya.