Please, Come Back

Ica
Chapter #4

Chapter 4

"Kembalikan boneka aku!" teriak gadis kecil yang masih berusia lima tahun seraya menangis, karena sekelompok anak laki-laki mengambil boneka kesayangannya.

"Huuuuuu ... kasihan deh enggak ada yang bantuin? kamu mau boneka ini ya?" ledek salah satu anak laki-laki yang mengambil boneka itu, seraya tersenyum mengejek. Gadis kecil itu pun hanya mengangguk polos menjawab pertanyaan anak itu.

"Ayo ambil kalau bisa," lanjutnya sambil menjulurkan lidahnya mengejek gadis kecil tersebut.

"Kenapa kamu ambil boneka aku? nanti aku panggil kakak aku baru tau rasa kamu," ujar gadis kecil itu seraya menangis sesegukan.

Gadis kecil itu masih terus mencoba mengambil bonekanya dari tangan anak laki-laki itu. Akan tetapi, anak laki-laki itu malah mendorongnya hingga jatuh sehingga membuat kaki dan tangannya terluka dan menyebabkan gadis kecil itu menangis histeris seraya memanggil kakaknya.

"Huaaa ... Kakak ... Kakak ...." raungnya sesegukan.

"Dasar cengeng ... dasar cengeng ...." cemooh anak laki-laki itu bersama teman-temannya.

Akhirnya kakak dari gadis kecil itu datang, karena mendengar tangisan adiknya yang begitu keras.

"Hei! kamu apakan adik aku. Kembalikan tidak bonekanya!" suruh sang kakak dari gadis kecil itu yang berumur lebih tua satu tahun darinya sambil marah. "Kalau tidak mau, akan aku laporkan sama mama kalian," lanjutnya menggertak.

Karena gertakan tersebut, sekelompok anak laki-laki itu merasa ketakutan hingga membuat mereka mengembalikan boneka gadis kecil tersebut dan langsung berlari kabur tidak tau kemana.

"Ini boneka kamu Lista. Sudah ya jangan menangis lagi," ujar sang kakak menenangkan seraya memeluk adik kesayangannya.

"Terima kasih ya kak," balasnya masih sesegukan seraya membalas pelukan kakaknya dengan erat.

"Iya, kamu jangan menangis lagi ya. Kakak akan melindungi dan menjaga kamu dari orang-orang jahat seperti mereka tadi. Kalau mereka macam-macam sama kamu, mereka akan berhadapan langsung dengan Kakak. Tidak ada yang boleh menyakiti Princess nya kakak," ucap anak laki-laki kecil itu polos seraya tersenyum lebar hingga membuat matanya menyipit.

"Janji ya kak," pinta gadis kecil itu melihat wajah kakaknya.

"Janji," balas sang kakak.

Lama-lama, gadis kecil itu melihat sang kakak semakin menjauh darinya dan gadis kecil itupun kembali menangis histeris.

"Kak ... Kakak mau kemana? kan Kakak sudah janji sama aku. Kakak jangan tinggalin aku!" jerit gadis kecil tersebut seraya menangis. Akan tetapi, sang kakak tidak mendengarkannya sekalipun.

"Kakak..!!!"

• Calista POV

Aku langsung terbangun dari tidur dan merasakan ada yang mengalir dipipi ku, ternyata aku menangis seperti yang ada di dalam mimpiku tadi. Aku langsung melihat ke arah jam yang ada di meja ku dan ternyata sekarang masih menandakan pukul dua belas malam. Aku mencoba untuk tidur lagi, tetapi hasilnya nihil, aku tidak bisa tidur kembali. Karena aku tidak tahu harus melakukan apa, alhasil aku pergi ke balkon kamarku. Aku menatap langit yang bersinar terang karena diterangi oleh banyaknya bintang malam yang bertebaran dan juga bulan.

"Bintang ... Enak banget ya jadi kamu. Kamu tidak pernah merasa kesepian, karena dikelilingi oleh bintang-bintang lain yang menemani kamu. Tidak seperti aku. Bolehkah aku bergabung?" batinku sedih.

"Oma ... Opa ... apa kabar diatas sana? aku rindu banget sama kalian, aku merasa kesepian disini. Tidak ada yang sayang sama aku. Mama, Papa, bahkan Kak Reno yang sudah janji tidak akan meninggalkan aku, malah membenci aku. Apa Oma dan Opa di atas sana juga sama dengan mereka, membenci aku? aku pengen bersama kalian aja, aku gak kuat," lirih ku.

Lihat selengkapnya