"Song Jin Ri~, kau pikir kau bisa melarikan diri dariku, sayang?"
Song Jin Ri menggigit bibir, berusaha sekeras mungkin untuk tidak mengeluarkan suara. Kini ia menyesali keputusannya untuk pulang malam. Siapa yang akan menyangka kalau bajingan itu masih ada di area kampus jam segini? Siapa yang mengira ia ternyata tahu tata letak ruang di gedungnya hingga bisa mengikutinya sampai sini?!
Song Jin Ri memukul kepalanya dengan palu imajiner. Ia pasti sudah gila ketika menerima pernyataan cinta pria itu dulu! Kalau tidak, kenapa ia tidak tahu pria itu ternyata memiliki sisi mengerikan seperti ini?!
Ditengah suasana sepi dan penerangan yang minim, suara langkah kaki yang mendekat terdengar sangat mengerikan. Jika bajingan itu maju beberapa langkah lagi kemudian menoleh kearah kanan, ia akan menemukan Jin Ri!
Jin Ri bergeser ke kanan dengan langkah lebar. Ia telah melewati tiga pintu dan semuanya terkunci. Ia sudah ketakutan hingga hampir menangis, jadi saat menemukan bahwa pintu keempat tidak terkunci, tanpa pikir panjang ia melangkah masuk.
Di dalam ruangan, Hwang Je menatap Jin Ri dengan kening berkerut. Ekspresi tidak suka di wajahnya tercampur dengan raut terkejut sekaligus bertanya-tanya.
"Song Jin Ri, apa yang ingin kamu-"
"Saya mohon Pak, kali ini saja saya mohon Bapak untuk berbohong membantu saya."
"Ap-"
Sebelum Hwang Je menyelesaikan ucapannya, Jin Ri sudah mendorong kursi dosennya menjauh dan menyelipkan diri dibawah meja yang -untungnya- kosong dan bersih. Ia tahu Hwang Je akan bertanya ketika suara bajingan itu terdengar dari luar.