Please

IguanaTertawa_
Chapter #2

1.

Suasana pagi hari di rumah itu cukup sibuk. Di ruang depan, boks-boks menumpuk diantara set sofa yang ditutupi kain putih. Kondisi yang sama juga terjadi di ruangan lain. Beberapa orang dengan seragam hitam tampak sibuk memindahkan boks-boks ke halaman depan, bersiap untuk diangkut kedalam mobil barang yang akan datang beberapa jam lagi.

Di dapur, Song Jin Ri tengah membantu ibunya memasukkan set cangkir kedalam wadah berlapis Styrofoam tebal sebelum dimasukkan dalam boks kayu. Suara musik lembut terdengar samar, membuat area dapur seolah terisolasi dalam keheningan yang menyenangkan.

"Eomma, apa aku benar-benar tidak bisa ikut upacara kelulusan besok?"

"Eomma sangat menyesal sayang, tapi ayahmu sudah harus berada di Gangnam besok pagi. Kita harus berangkat malam ini."

Song Jin Ri menghentikan kegiatannya, berucap lirih. "Aku kan bisa berangkat ke Seoul sendiri."

"Song Jin Ri, kita sudah membicarakan ini." Ruangan itu mendadak hening, bahkan musik yang sebelumnya mengalun seolah tak lagi terdengar. "Eomma harus mengantarmu sendiri. Kamu kan tidak tahu Seoul, eomma takut kamu tersesat."

Song Jin Ri menunduk semakin dalam, memandangi kukunya yang berwarna-warni. "Eomma, nanti siang aku ada-"

"Eomma tahu, eomma sudah membaca grup chatmu." Suara gemerisik kembali terdengar dari barang-barang yang dibungkus dengan bubble wrap. "Ingat untuk kembali sebelum pukul lima sore."

Song Jin Ri tidak punya pilihan lain selain mengangguk.

*********

"Our princess is coming~"

Jin Ri menoleh ke arah kiri, mendapati teman-temannya yang berisik telah menempati sebuah meja panjang dengan kehebohan yang menarik perhatian para pengunjung restoran.

"Kami sudah khawatir kau tidak akan datang. Alasan apa yang kau gunakan kali ini?"

Jin Ri menerima segelas es yang disodorkan Kyung Na, menandaskan isinya dalam sekejap. "Tanpa alasan. Aku harus kembali sebelum jam lima."

"Apa-apaan itu. Bagaimana kau bisa minum-minum di siang hari?"

"Hei, apa kau tidak tahu bagaimana Jin Ri hidup selama ini?"

"Orang tuaku bahkan tidak peduli ketika aku berpura-pura hamil saat itu. Bagaimana bisa Jin Ri hidup seperti ini?"

"Kalau aku jadi orang tuamu aku akan langsung membuangmu ke sungai."

"Benar. Aku juga tidak mau mempunyai anak sepertimu."

Kehebohan itu berlanjut dengan saling melempar gumpalan tisu yang untungnya tidak mengenai pengunjung yang lain. Kehebohan itu berhenti ketika seorang pelayan datang mengantarkan hidangan utama mereka. Jin Ri bersyukur karena teman-teman yang memilih untuk tidak memesankannya sayuran seperti yang mereka lakukan saat mereka makan-makan sebelumnya.

Suasana makan berlangsung dengan hening. Beberapa orang saling bertukar lauk seperti yang mereka biasa lakukan. Obrolan ringan terjadi ketika hidangan penutup disajikan. Tidak ada hal khusus, hanya ada perbincangan random khas anak muda seperti artis siapa yang paling tampan, warna lipstick yang sedang ngetrend, sampai tipe pria seperti apa yang akan dipacari saat berada di kampus nanti.

"Jin Ri-ya, kau sungguh tidak akan ikut upacara kelulusan besok?"

Jin Ri mengangguk, membiarkan Hyo Lin mengambil sebagian besar buah yang menjadi topping es krimnya. "Ayahku harus mulai bekerja besok, jadi malam ini aku harus berangkat."

"Memangnya Seoul itu sejauh apa sih?" Eun Na menggerutu. "Seperti kita tidak pernah kesana saja."

"Menurutnya iya kita memang tidak pernah kesana."

Kata-kata Hye Mi yang tepat sasaran membuat meja itu diliputi suasana canggung. Kyung Na berdehem, "Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan. Bagaimana kalau kita bersulang saja." Kyung Na mengangkat gelas milkshake nya. "BERSULANG UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH!"

"Aku merasa konyol. Baru kali ini aku bersulang dengan jus."

"Apa kau pernah dengar seseorang bersulang dengan air es?"

"Kyung Na pabo."

Lihat selengkapnya