Zzzzt zzzzt zzzzt
zzzzt zzzzt zzzzt
Baru saja aku sampai di meja kerjaku , hp ku bergetar sepagi ini . Heran, dari siapa ya ? Tumben.
"Hallo"
"Hallo, Rena ?" , terdengar suara seorang wanita dengan menahan isak tangisnya.
"Emm maaf ini siapa ?"
"Ini Sarah , Ren."
"Haah iya Sarah, lo kenapa nangis ?"
"Dea sakit Ren.. sekarang dia di rumah sakit udah koma 3hari ini . Dea kecelakaan sama gue , dan belum sadar sampe sekarang. Lo bisa kesini nggak Ren buat semangatin dia ? besok juga nggak apa-apa."
"Emmmh emmmh , iya iya gue pasti kesana. Kalo bisa nanti gue pulang kerja langsung kesana ya ? Lo jangan sedih juga yaa.. Nanti gue minta alamat rumah sakitnya yaa."
"Iya , Ren.Makasih yaa."
Sarah dan Dea. Mereka adalah sahabat karibku saat masih SMA. Lamaaaaaaa sekali kita tak saling memberi kabar. Dan tiba-tiba hari ini ? nama mereka muncul lagi dalam keadaan yang kurang baik. Hffffffhhh harusnya mereka itu ngajak reuni , bukan kayak gini ??!!
Dan sepulang kerja mau kesana ? Yakin ? Berani ? Kami kan beda kota ! Mau naik motor sendirian ? 1jam lebih ?? Hmmmh dasar aku ! Main iya aja tanpa pikir panjang.
Lalu sekarang bagaimana ?? Aku harus ketemu Sarah dan Dea.
zzzzt zzzzt zzzzt , ku lihat di layar hp ada chat masuk dari kak Janu.
Hah kak Janu ! Kenapa nggak minta tolong ke dia ?
-
Tuuuut tuuuuut tuuuuuutt .. Ayo kak Januu diangkat telponnyaa ...
"Halo , Ren."
"Emmh kak . Bisa minta tolong nggak ?" ......
***
Sepulang kerja , buru-buru aku kemasi barang-barangku dan bergegas keluar gedung menghampiri jemputanku yang sudah lumayan lama menunggu. Akhirnya , aku bisa menepati janjiku ke Sarah untuk ketemu hari itu juga.
Motorku sengaja aku tinggalkan di parkiran. Aku hanya menitip pesan ke Indri untuk bilang ke penjaga parkir kalau hari ini ku titipkan motor sampai besok.
"Ayok Gil." , kataku sambil menghampiri si penjemput yang bersedia mengantarkanku ke tempat dimana Sarah dan Dea dirawat.
Gilang menyodorkan ku helm yang sengaja dia bawakan untukku.
Lahh kok Gilang ? Kemana kak Janu ?
Hehe iya , awalnya aku memang minta bantuan kak Janu untuk mengantar , tapi dengan berbagai alasannya , dia tidak mengiyakan. Yasudaah.. second option nya yaa ... Gilang.
Agak kecewa memang. Sebenarnya aku tidak terlalu berharap Gilang yang ada sekarang. Tapi entahlah, belakangan ini kak Janu susah sekali aku ajak kesana kemari , apalagi untuk main bareng Plengeh Family, seperti menghindar. Padahal aku tak pernah menolak kalau dia ajak main kemanapun, walau berkumpul dengan teman-temannya rasanya tak nyaman , tak sesuai dengan jatidiri ku.
"Hushh.. malah bengong.", kata Gilang membuyarkan pikiranku.
"Emmhh iya iya , ayok berangkat."
"Ehh tapi Gil. Gue bener-bener nggak tau jalan. Gue tau nama rumah sakitnya, tapi gue nggak tau arah buat kesananya . Hehe."
Naaahh.. ini juga yang jadi salah satu alasan terbesar kak Janu buat nggak nganterin aku. Aku aja nggak tau harus kemana ??
"Hmmmh dasar. Kalo mau ngomong gitu doang sih gue udah bisa nebak. Udah apal !"
Dan dasar Gilang. Kata-katanya emang selalu gitu. Datar. Tapi baiknya adalah dia selalu mau bantuin aku . Terharu kan.