PLOT HOLE

Ade Agustia Putri
Chapter #7

Part. 6 (Prakarya Arion)

Malas. Kutatap sampul itu lagi. Sampulnya yang membosankan seperti aku, kosong... diam dan rasakan... dan penuh omong kosong. Walaupun begitu, diri tak kasat mata di dalam tubuhku tetap saja ingin aku melanjutkannya. Sambil menggelosor di lantai, aku kembali membaca buku Masanra.

Aku membantu Arion, anak si Bos yang masih kelas lima SD, untuk membuat kelinci dari tanah liat. Bocah itu memanfaatkanku untuk disuruh-suruh. Dia duduk di atas alas kain yang kami bentangkan di atas rumput halaman rumahnya. Sedangkan aku, merelakan celana jins seharga satu setengah jutaku berdesakan dengan rumput yang lembab. Matanya sesekali melirikku, kemudian beralih kembali ke buku bacaannya, ‘Olahraga Itu Menyenang’.

Hah, kayak dia suka olahraga aja, ejekku dalam hati ketika melihat tubuhnya yang kerempeng.

Dia sendiri yang menelponku, dan menyuruh datang ke rumahnya sesegera mungkin. Aku memang jarang punya janji apapun pada hari libur. Paling Cuma ke tempat tante. Atau menyalurkan hobi baruku, menulis novel romance yang sudah setengah jadi.

Cahaya matahari tidak terlalu terik. Aroma rumput yang baru terpotong, membuat hidungku pen

uh. Tidak mengapalah menghabiskan akhir pekan dengan berkencan sama anak kecil. Asyik juga.

“Bukan gini Tante!” seru Arion berang. Dia menunjuk bagian samping tanah liat yang sedang kubentuk. “Ini seharusnya melengkung!”

Aku menatap bocah berambut belah tengah itu dengan wajah geram. Jika dia tahu caranya, kenapa aku yang harus mengerjakan? Dan kesalku sedikit bertambah karena melihat mode rambutnya yang kuno itu. Tidak adakah yang kasih tahu dia?

“Ya udah, selesain aja sendiri,” tukasku.

Suara salakan anjing sampai ke telingaku saat aku bangkit berdiri. Aku menoleh. Seekor anak anjing yang baru dilepaskan oleh satpam, berlari-lari ke arah kami. Mataku membelalak, ketika tubuh kecil anjing pudel tersebut mengarah padaku.

Ya ampun anjing!

Kulambai-lambaikan tangan yang memegang ranting, agar anjing itu menjauh. Ekor anjing itu bergerak-gerak semakin liar. Binatang berbulu putih itu berputar-putar di tempat, sebelum akhirnya menarik-narik bungkusan plastik, tempat aku menaruh tanah liat Arion.

Lihat selengkapnya