PLOT HOLE

Ade Agustia Putri
Chapter #18

Part. 17 (Bukan yang Pertama)

“Itu bukan urusan kamu,” ujarku.

Randi menatap lurus padaku. Wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun. Sebelah tangannya mengangkat cangkir berisi kopi.

“Kamu ngapain ke kontrakkan aku malam-malam?” desisku dengan tubuh sedikit membungkuk ke depan. “Kamu tahu, Eric itu teman terdekat aku. Kok bisanya kamu...” Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tangan. Menahan amarah yang telah membara di dalam hati. Walaupun jelas aku bohong masalah dekat dengan Eric.

“Kamu ninggalin ini di mobil aku,” Randi mengeluarkan sebuah jepitan rambut, yang kupikir tertinggal entah dimana waktu mengobrak-abrik kantong belanjaan. “Waktu aku sampai, si Eric itu lagi... (Randi menggigit bibirnya) pokoknya dia melakukan sesuatu yang nggak pantas sama kamu!”

Aku menatapnya tidak percaya. Bukan karena keterangan mengenai Eric. Namun fakta dia jauh-jauh datang, malam hari pula, hanya untuk mengantarkan satu jepitan murahan? Ouch, baik banget ya. Aku bersandar dengan tangan bersidekap. Memberikan tatapan paling mengintimidasi yang kumiliki.

“Itu bukan punyaku,” ujarku ketus.

“Bukan ya?” dia menggelengkan kepalanya kepadaku dengan senyum mengejek. “Kamu nggak kaget aku ceritain apa yang terjadi sama kamu waktu itu... Astaga...”

Randi mengusap wajahnya. Senyumannya lebar dan tampak tidak menyenangkan.

“Aku udah nyelesain masalah ini dengan dia. Dan aku paham posisi dia saat itu. Dia nggak bermaksud untuk begitu.”

“Aku mengerti gimana kamu sekarang.” tanganya juga mulai bersidekap sepertiku. Lengan kemejanya tampak sesak oleh lingkaran otot lengannya.

Aku mulai tersenyum sinis.

Lihat selengkapnya