Raka
Dua bulan kemudian,
Karirku bisa dibilang membaik. Single ketigaku ditonton jauh lebih banyak dari yang kedua. Beberapa tivi mulai mengundang penyanyi kembali, dan aku juga sedang mempersiapkan film terbaru. Kabar kedekatanku dengan Manda bisa dibilang salah satu andil. Media mainstream dan online ramai-ramai memperbincangkan keserasian kami ketika diundang di salah satu talkshow. Kami disebut-sebut sebagai pasangan paling serasi tahun ini. Bak Cerita Dongeng, Seorang Anak Milyarder akan Menikahi Seorang Anak Petani, itu salah satu judul di media sosial. Yah, Manda, gadis yang sedang duduk di balkon rumahku sekarang, tidak mempermasalahkan hal itu. Kabar kedekatan kami, pada saat kami sama sekali tak memiliki hubungan apapun, bermula pada saat setelah acara pesta nenek, foto-foto kami tersebar di sosial media. Tak diduga, orang-orang menyukainya. Para penggemarku berandai-andai kami mungkin sudah sangat dekat. Jujur awalnya aku memanfaatkan momen itu, dan juga gadis itu. Tapi sekarang aku mulai mencintainya, setelah semua kepalsuan yang kami lakukan di depan layar kaca.
Hari ini dia ulang tahun, dan pestanya diadakan di apartemenku. Baru kusadari gadis itu tak memiliki begitu banyak sahabat. Semua yang datang rata-rata adalah kenalan yang sudah lama tidak berjumpa tiga atau lima tahun lalu. Yang aku yakin mau datang karena Manda sekarang terkenal, sebagai gadis dari desa yang berpenampilan seperti supermodel.
Kuhampiri dia. Ia langsung tersenyum.
Dia seperti sungai,
tampak tenang, namun pantang menyerah.
Dia seperti ombak,
setia dan indah di tempatnya berada.
Itu kata-kata gombalan yang kupersiapkan untuknya, kali saja dia memintanya.
“Hubungan kita kayak kereta api,” ujarku.
“Kok kereta api?” tanya Manda, seraya kembali memberikan senyuman simpul yang memperlihatkan lesung pipi kecil di pipi kirinya.