/po·li·tik/

Tiwul
Chapter #2

Bab 2: Seblak.

Segerombolan siswi tengah asik berbincang ditengah aksi pembolosan diri dari sekolah, tiga siswi itu menutupi seragam atas mereka dengan jaket baseball dengan warna yang berbeda. Sesaat setelah perbincangan salah satu dari mereka bernama Angela Alinea menawarkan untuk membeli cemilan.

“Jangan disinilah, boring gitu-gitu doang” ucap Laura.

“Apa mau cari di ojol aja?” tanya Angela.

“Udah ada yang pernah cobain seblak belum?” Natalia Karen Dewanto.

“Seblak? What it’s?” tanya Laura.

“I haven’t ever tried, kata Mbak gue sih itu makanan enak banget” jawab Karen.

“Wait, you cari dulu gambarnya gue penasaran” pinta Laura.

“Yang ini” Angela menunjukan foto dari ponselnya.

“Ah ya bener. Mau coba gak? Kek tomyam gitu gak ya rasanya?” tanya Karen penasaran.

“No, itu lebih pedes dari tomyam, gue udah pernah coba beli sembunyi-sembunyi dari nyokap”.

“Ya udah beli aja deh, penasaran gue” jawab Laura.

“Oke” kata Angela lalu berselancar di aplikasi online membeli seblak “Makanya jangan disini dong gak enak sama yang punya tempat” lanjutnya.

“Gak usah sini aja, lagian ini kursi sama meja kan punya pengelola garden ini, bukan punya stand-stand jualan jadi aman lah kalo kita beli makanan dari luar” tolak Laura.

“Ya terserah sih, gue takut aja ada yang ngenalin kita dari SMA Bonita” sambil celingukan.

Lihat selengkapnya