/po·li·tik/

Tiwul
Chapter #5

Bab 5: Penemuan di dalam tubuh.

Flashback.

Tubuh Laura dipindahkan dari ruang rawat menuju kamar jenazah sebelum keluarga memutuskan untuk dimakamkan dimana, sebelum pengambilan keputusan tim polisi datang yang dipimpin oleh Gabriel meminta agar jenazah Laura segera autopsy. Mengingat kematianya yang mendadak diusianya yang masih sangat muda. Tanpa meminta izin pada keluarga Gabriel mengambil keputusan sepihak untuk membawa jasad Laura ke laboraturiom forensik, namun saat pemindahan itu keluarga korban menghampiri Gabriel. Mereka memprotes Gabriel yang membawa Laura seenaknya, disitu emosi Gabriel tidak terkendali dan membentak Ayah Laura.

“Kalo anak Bapak mati dibunuh gimana?! Emang Bapak gak mau cari tau pelakunya?!” polisi lain mencoba melerai Gabriel agar tidak terjadi baku hantam diantara dua orang itu.

“Bapak juga bisa masuk penjara karna menghalangi penyidikan!” ancam Gabriel lalu keluar dari rumah sakit. Sementara Ayah dari Laura masih diam mematung dan membiarkan jasad putrinya dibawa polisi ke laboraturium forensik.

Flashback off.

Gabriel melihat proses autopsy jasad Laura dari awal sampai akhir. Dua dokter ada disana, dr. Retty Ningsih, selaku dokter autopsy rumah sakit forensik dr. Retty memulai autopsy dari atas kepala membuka ronga otak, kemudian membelah bagaian jalur makanan, mengambil sempel darah, membedah lambung, dan mengambil cairan urin dan ginjal dari korban. Semua proses itu didokumentasikan dan di catat oleh asistenya proses itu memakan waktu 3 jam lamanya dan selama itu tidak sekalipun Gabriel lengah.

Selesai di jahit jasad Laura dibersihkan lagi dan dipersiapkan untuk segera di makamkan. Selesai dari oprasi itu dr. Retty menghampiri Gabriel dan menjelaskan penyebab kematianya, Laura mengalami gagal jantung akibat dari kalium yang telalu banyak di dalam tubuhnya.

“Untuk kandungan berapa pastinya kalium masih harus tunggu hasil lab” jelas dr. Retty.

“Biasanya kalium itu banyak dimakana apa ya dok?”

“kacang-kacangan, tapi untuk menyebabkan kematian ini seperti korban bukan dari makana kacang-kacangan. Tadi kita mengecek kalau dilambung tersisa garam kalium, bisa jadi korban mengkonsumsi itu dan mengira kalau itu garam karna bentuk dan teksurnya sama, kecuali rasa, kalium gak punya rasa asin” jelas dr. Retty.

“Tapi darimana dia mendapatkan kalium itu?”

Lihat selengkapnya