/po·li·tik/

Tiwul
Chapter #7

Bab 7: Dia sebenarnya.

“Cari siapa mas?” kata bapak satpam yang membukakan pintu untuk Gabriel.

“Saya mau ketemu sama pemilik rumahnya Pa”.

“Lagi pada kepemakaman. Atau masnya mau ninggalin pesan?”.

“Gak apa-apa besok-besok aja saya dateng lagi” jawab Gabriel lalu pergi dari rumah itu.

*****

Dirumah Angela, seorang psikolog yang diminta untuk datang mendampingi Angela mengatakan jika yang sekarang Angela butuhkan adalah support dari keluarganya dan Angela dilarang membuka sosial media, bertia di TV bahkan koran, psikolog itu juga menyarankan Angela untuk memiliki aktivitas kesenian atau olaharaga untuk mengalihkan pikiran negativenya.

“Kalo musik gimana?” usul Aghata.

“Boleh, kalo bisa jangan bawa orang baru, takutnya dia ngejugde Angela karna berita miring diluar sana” saran Psikolog.

“Aya bisa kan?” tanya Kala.

“Aku cuma bisa gitar”Aya sedikit kebingunan.

“Gak apa-apa, itu juga bagus”.

*****

Lisa, ibu dari Laura tengah menangis di makam putri keduanya, selama pemakaman berlangsung media selalu meliput mereka. Jhon berusaha tegar namun kesedihnya terlihat jelas diwajahnya, keluarga dari Laura belum ada yang bisa di wawancara selama pemakaman berlangsung wartawan hanya mendapat wawancara dari kerabat ataupun teman-teman dari mendiang.

Berjalanya waktu pelayat mulai pulang satu persatu, semakin lama langit semakin mendung pertanda hujan akan turun, beberapa kali suara gemuruh petir juga terdengar di langit sore itu. Seakan menahan kepergian mereka Tuhan mengirimkan Gabriel yang tiba-tiba datang untuk memberi penghormatan pada korban dan mengucapkan bela sungkawa pada keluarga yang di tinggalkan.

Mereka berjalan beriringan sambil menuju parkiran sementara Gabriel menanyakan perihal isi tas Laura yang dia bawa saat kejadian itu. Karna dari penyelidakanya tas Laura tidak ada di TKP dan tidak ada yang menyerahkan tas itu pada kepolisian. Gabriel meminta tas itu sebagai alat bukti dipersidangan nanti. Orangtua dari Laura mengiyakan untuk mengirim tas dan isinya ke kantor polisi, namun Gabriel meminta kepada mereka untuk dia sendiri yang akan mengambilnya. Jhon mengiyakan permintaan Gabriel dan menawarkanya tumpangan sampai ke rumah, namun karna Gabriel mengendari motor kesana dia menolak ajakan dari Jhon.

Lihat selengkapnya