Podcast Santri

BlueBiru
Chapter #1

Kamar Mandi Usang ~ (Part 1)


Sssssstttt.... Sssstttt.... Sssstttt....


Suara sinyal radio bergemeresek membuat telinga yang mendengarnya menjadi tak nyaman. Andin yang tengah mencari frekuensi radio yang ingin di dengarnya nampak mulai gusar. Di tengah malam yang begitu sunyi ini, dirinya malah sibuk menyetel radio di ponselnya dari pada harus istirahat seperti teman-teman sekamarnya.


"Ih, mana sih! Dari tadi di cari-cari kagak ketemu mulu!" gusarnya.


Malam ini, tepat malam jumat. Andin mendengar dari teman-temannya bahwa ada sebuah siaran misterius yang selalu berputar di setiap malam jumat. Kata teman-temannya, siaran ini sangat populer, karena apa yang disiarkan oleh sang penyiar adalah kisah-kisah yang dialami oleh santri-santri di pondok pesantren. Dan uniknya, siaran ini hanya dapat di dengar di waktu tengah malam, di frekuensi 50.9 FM.


Namun, sejak tadi Andin mencari frekuensi tersebut malah tidak ketemu. Padahal dia ingin tahu seperti apakah siaran yang kerap terkenal akan sensasinya yang misterius dan sungguh menegangkan itu.


Tepat pukul 00.00 WIB, tiba-tiba sebuah frekuensi abnormal muncul di layar handphone milik Andin. 50.9 FM!


"Nah ini dia frekuensinya! Huft, susah amat nyarinya!" gerutunya.


Keheningan mulai terasa. Beberapa saat kemudian, suara cowok dengan jenis suara yang begitu berat dan penuh kharismatiknya tersendiri mulai terdengar dari ponsel Andin.


"Hai, balik lagi dengan aku, DJ Vincent yang akan menemani malam kalian di podcast ku kali ini. Welcome in 50.9 FM Santri Radio!"


Andin terdiam mendengarkan. Sejujurnya dia sendiri baru kali ini mendengarkan sebuah podcast yang dibawakan langsung di sebuah radio. Lantas, dirinya mulai fokus mendengarkan kembali suara cowok itu.


"Malam-malam kayak gini, pastinya sobat semua masih tetep seger lah ya buat dengerin podcast aku ini. Nah, kali ini aku akan membawakan sebuah kisah yang menurutku terkesan menyeramkan dari salah satu santriwati di sini. Namun sebelum mulai mendengarkan, perlu ku ingatkan kembali. Tutup telingamu, tutup matamu, dan tutup mulutmu. Jangan biarkan 'Mereka' menemukan keberadaanmu! Fokuskan dirimu untuk mendengarkanku! Ingat, mereka selalu ada di sekitar kita!"


Lihat selengkapnya