Polisi vs perampok

hamida kuncoro hakim
Chapter #21

Aku dan jafran sepakat berpisah.

            *Sakit yang teramat perih dalam hubungan percintaan adalah sakitnya orang yang kehilangan cinta, tanpa proses menyakiti, tanpa permasalahan, tanpa penghianatan, tanpa perdebatan, tiba tiba pamit untuk berpisah.*

“Aku dan jafran sepakat untuk berpisah.{ jafran memilih pekerjaannya dan aku memilih masa depanku.}”

Setelah kepergian mbok sarni, aku langsung menuju kamarku, aku menutup pintu kamar, dan berbaring serta menutup seluruh tubuh ku dengan selimut.

Aku harus berfikir positif demi diriku sendiri, “mungkin jika jafran berbuat nekat, itu karena dirumah, bukan di apartemen ini.” Ujar ku dalam hati meyakinkan diriku sendiri, namun prediksiku salah.

Mbok sarni lupa mengunci pintu utama apartemen, aku juga lupa untuk mengunci pintu kamar ku seusai berbicara dengan mbok sarni, apa yang aku takutkan terjadi siang ini di aparteman rizal.

Tempat yang membuatku merasa aman jika berada disini, tempat yang selama ini ku anggap sebagai tempat paling tepat berlindung dari kejahatan jafran.

Semua anggapan-anggapan itu sirna, aparteman yang pemeliknya adalah seorang polisi menjadi saksi biksu pertemuan ku dengan jafran yang statusnya adalah buronan.

Jafran datang dan berteriak, jafran terdengar sangat marah,“cyndi...keluar, cyndi... keluar!“ suara teriakan jafran membuat geram, dengan segala kekuatan ku, aku mencoba menemui jafran, aku tidak ingin jafran berlama-lama berada di apartemen rizal dan berbuat onar.

Cyndi : jafran apa yang kamu lakukan disini?

Jafran tak langsung menjawab pertanyaan ku, jafran berdiri, terdiam dan fokus melihat foto rizal yang menempel didinding ruang utama, foto yang memperlihatkan profesi rizal sebagai seorang polisi.

Jafran : cyndi... apa hubungan mu dengan polisi itu, apa kamu menghianatiku?

Cyndi : jafran aku tidak ada hubungan apa apa dengan rizal, rizal adalah teman SMA ku.

Jafran : lalu untuk apa kamu ada disini, kamu jangan berbohong!

Jafran membentakku dengan suara lantang, aku sangat ketakutan aku pun berlari ingin mengambil ponselku dan memberi tahukan rizal, bahwa jafran sedang ada di apartemen. baru saja dua langkah aku berjalan, jafran menariku dan memelukku.

Jafran : aku mencintaimu cyndi, kenapa kamu tega melakukan ini semua terhadapku, setelah bertahun tahun kita menjalin cinta, setelah apa yang aku berikan kepadamu, apa ini balasan untuk cinta tulus ku, kenapa disaat aku sedang berjuang untuk masa depan kita, kamu malah berada di aparteman bersama laki laki lain, kamu kejam cyndi!

Cyndi : jafran tolong hentikan semua ini, aku sudah bilang bahwa aku tidak ada hubungan apapun dengan rizal. Kita hanya berteman saja, aku tidak pernah menghianatimu.

Jafran : buktikan padaku!

Cyndi : aku tidak perlu membuktikan apapun padamu jafran.

Jafran : apa maksud ucapanmu?

Cyndi : aku ingin menyudahi hubungan kita. Jafran langsung menarikku, tubuhku saat ini tepat berada dalam pelukan jafran.

Jafran : hubungan kita tidak akan selesai, aku ingin menikahimu dan hidup bersama mu, ikut aku ke makasar sekarang, aku sudah menyiapkan sebuah kapal untukmu, kita akan pergi melalui jalur laut, kita akan bersama-sama!

Cyndi : aku tidak mau jafran, tolong lepaskan aku! 166 Aku memaksa jafran melepaskan pelukan jafran yang menyakiti tubuhku.

Jafran : apa maksudmu cyndi, kau anggap aku apa?

Cyndi : aku akan terus bersama mu, jika kamu menyerahkan diri ke polisi!

Jafran : itu tidak akan terjadi!

Cyndi : baiklah, keputusan ku sudah bulat, aku benar-benar tidak bisa dengan mu. Jafran menarikku tangan ku dan memaksaku untuk ikut bersamanya, jafran pun mulai berjalan, menuju pintu, sambil terus menggenggam tanganku.

Jafran : ikutlah dengan ku cyndi!

Cyndi : hentikan jafran, aku tidak mau! Jafran melepaskan genggamannya dan membiarkan tubuhku berdiri sendiri, jafran tertunduk dan menangis, aku pun ikut menagis dan merasa sakit melihat raut kesedihan jafran.

Kami berdua sama-sama menangis, kami sama-sama merasakan sakit, kami berdua sedang berduka, menyaksikan cinta kami hampir mati.

Sesekali jafran melihatku sedang menagis, kemudian tertunduk lagi, jafran yang kuat dan gagah terlihat tak berdaya, sungguh aku sangat tersiksa dengan situasi ini, jafran benar-benar sangat terpuruk, begitu pun dengan ku.

Lihat selengkapnya