Polisi vs perampok

hamida kuncoro hakim
Chapter #24

Cyndi menerima cinta Rizal.

       *Jika bukan cinta sejati, maka cinta itu akan lenyap seketika dan bisa hilang, karena cinta sejati tak akan lenyap dan tak akan hilang.*

***

“Aku menerima cinta rizal dan sudah ku Ku pastikan nama jafran telah hilang dari hatiku.”

Hampir 2 jam aku berada di dalam kantor polisi, menunggu rizal yang sedang melaporkan tindakan kriminal yang menimpa rizal di apartemen hingga memakan korban nyawa yaitu mbok sarni.

Aku benar-benar kecewa dengan jafran dan ku pastikan dalam hatiku telah hilang nama jafran yang dulu tertanam dalam.

Kejahatan jafran kali ini sangat keterlaluan dan semakin meyakinkan ku bahwa, keputusan ku untuk meninggalkannya sangat tepat.

Bahkan dulu aku sempat acuh jika jafran tertangkap atau tidak biarlah nasib yang menentukan bagaimana takdir membawa jafran, namun kali ini, mulai muncul dalam benakku sebuah harapan agar jafran segera ditangkap, karena keberadaannya telah mengancam nyawa dan baru aku sadari jika jafran orang yang sangat berbahaya.

Rizal terlihat keluar dari ruangan, aku pun menyambut rizal, segera ku berdiri dari tempat duduk ku, rizal mendekatiku dan menggandeng tanganku kembali.

Rizal : maaf ya, kamu nunggu lama ya?

Cyndi : nggak apa-apa rizal, bagaimana laporan mu tadi rizal?

Rizal : alhamdulilah semua lancar.

Cyndi : alhamdulilah.

Rizal : kita makan ya, maafkan aku, aku benar-benar lupa!

Cyndi : justru aku takut kamu sakit kalau kamu tidak makan rizal.

Rizal : aku akan baik-baik saja selama ada kamu disini, terimakasih ya cyn kamu mau menemaniku.

Cyndi : sama sama rizal.

Kami berdua meninggalkan kantor polisi, menuju restoran yang terletak tidak jauh dari kantor rizal. kami makan bersama, setelah selesai, kami memasuki mobil dan mulai melanjutkan perjalanan.

Rizal : cyn... maafkan aku, handphone kamu yang aku sita, diambil sama kawanan rampok.

Cyndi : nggak apa-apa rizal, kan kamu sudah memberiku handphone baru, bahkan lebih bagus.

Rizal : maafkan aku ya, pasti banyak memori yang tersimpan dalam handphone mu.

Cyndi : aku ingin menghapus masa lalu ku rizal, handphone itu telah hilang, begitu juga dengan masa lalu ku yang telah aku ikhlaskan.

Aku akan menatap masa depanku bersama mu rizal.

Rizal : maksud kamu apa cyn?

Cyndi : aku sadar bahwa saat ini, aku merasa nyaman didekat mu rizal dan aku merasa bahagia, aku mau menjadi kekasih mu.

Mendengar ucapanku, rizal memutar mobilnya, berhenti di sebuah lahan kosong, menghentikan aktivitas menyetirnya dan segera memelukku dengan erat.

Rizal : sungguh cyndi, kamu tidak sedang kasihan kepadaku kan, sehingga kamu menerima cintaku dengan terpaksa?

Cyndi : tidak rizal, aku sungguh-sungguh, aku tidak tau kapan pastinya aku merasakan jatuh cinta, namun aku menginginkan cinta ini, cintamu rizal.

Rizal : terimakasih cyndi, kita lanjutkan perjalanan kita ya! Cyndi : rizal apakah kamu bahagia?

Rizal : aku sangat bahagia, kamu adalah mimpi indah ku yang menjadi kenyataan cyndi.

Cyndi : aku juga bahagia rizal.

Rizal : semoga kita berjodoh, aku sangat menginginkamu jadi milikku selamanya cyndi.

Cyndi : baru jadian sudah bahas jodoh rizal .

Rizal : aku tidak mau kehilangan mu, aku akan segera melamarmu, aku tau betul kamu adalah wanita yang aku inginkan.

Cyndi : kita kan masih muda, kakakmu saja belum nikah.

Kami pun tertawa bersama.

Mobil rizal berhenti di halaman depan hotel.

Rizal : kamu istirahat dulu ya cyn, aku akan kerumah sakit bersama kak manda.

Cyndi : aku ingin bersama mu rizal.

Rizal : besok pagi kita akan bersama, aku akan menjemputmu lagi untuk pergi kerumah duka mbok sarni di solo.

Cyndi : besok pagi ya mengantar jenazah mbok sarni?

Rizal : iya, rencannya seperti itu.

Lihat selengkapnya