Polisi vs perampok

hamida kuncoro hakim
Chapter #25

Cermin keluarga harmonis.

       *Keluarga yang harmonis tercermin dari santunya sikap semua naggota keluarga, tergambar dari senyum ketulusan dan ucapan manis yang terdengar, serta gestur kasih sayang satu sama lain, saling percaya dan menghargai setiap keputusan.*

***

“Dihari pertamaku berpacran dengan rizal. Rizal tak ragu untuk memperkenalkan ku Kepada seluruh anggota keluarga rizal dan Aku sangat merasa terhormat dan bangga.”

Tak terasa aku dan rizal telah sampai di kota solo. Ternyata waktu terasa cepat dan membuat perjalan kali ini terasa dekat.

Cyndi : kamu capek rizal?

Rizal : nggak sayang, kalau ada kamu tidak akan terasa capek, kamu tau nggak kalau kamu itu cantik banget dari dulu sampai sekarang kamu tetap saja cantik.

Cyndi : gombal ya.

Rizal : serius, kamu itu blasteran ya sayang? Cyndi : iya, ayahku keturunan jepang dan ibu ku belanda.

Rizal : iya, ibu sangat bule.

Cyndi : kalau aku nggak bule-bule banget ya?

Rizal : sedikit sayang, jepang dan belanda memang senang menjajah pribumi seperti aku.

Cyndi : maksudnya?

Rizal : aku kan cowok pribumi asli jawa, kamu dari dulu menjajah hatiku, tapi kamu nggak sadar kan?

Cyndi : receh banget sih bercandanya. Kami pun tertawa bersama, kebahagiaan yang kami rasakan membuat perjalanan ini seolah sangat cepat .

Kami pun sampai dirumah duka.{ rumah mbok sarni.}, Terlihat ada seorang perempuan paruh baya, menyambut kedatangan kami dan rizal menaggilnya mama.

Aku pun berjumpa dengan mama nya rizal, beliau terlihat sangat anggun dan berkelas, rizal memeluk mama nya dan menangis bersama.

Rizal : apa yang terjadi dengan mbok sarni diluar kuasa rizal ma.

Mama : tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri sayang, semua keluarga telah menerima takdir tuhan dan menyadari bahwa ini semua adalah musibah.

Rizal memperkenalkan ku dengan mama nya.

Rizal : mama...perkenalkan ini cyndi, cyndi adalah perempuan yang aku cintai ma, semoga mama juga turut mencintai cyndi.

Mama rizal pun menyambutku dengan hangat, kami bersalaman dan mama rizal memelukku dengan hangat, sungguh mama yang sempurna untuk rizal, dalam sekejab mama rizal langsung membuat ku merasakan sebuah kasih sayang.

Mama : kamu cantik sekali sayang, nama kamu cyndi ya, kamu cantik seperti boneka.

Cyndi : tante juga cantik.

Mama : jangan panggil tante, panggil mama ya!

Cyndi : iya mama.

Kami berjalan menuju rumah duka yang sudah dipenuhi banyak para pelayat.

Kami bersalaman, memberi semangat serta mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka sedalam dalam nya kepada seluruh anggota keluarga mbok sarni.

Terlihat rizal memberikan santunan berupa uang yang ditaruhnya di sebuah amplop besar yang diperuntukkan keluarga mbok sarni, mereka semua terlihat baik dan berlapang dada atas kepergian mbok sarni.

Setelah selesai bertemu dengan keluarga, aku dan rizal menuju ke TPU kampung mbok sarni, kedatangan ku dan rizal sedikit terlambat, sehingga kami tidak sempat menyaksikan proses pemakaman mbok sarni.

Berada di pemakaman mbok sarni membuat ku tertegun dan berduka, aku dan rizal berdoa bersama sama untuk kehidupan mbok sarni disisi tuhan.

Aku berbicara kepada mbok sarni meskipun hanya dalam hati, berharap mbok sarni mendengar dan tau, “mbok aku sudah menerima cinta rizal mbok, seperti pesan terakhir yang mbok bisikkan ditelingaku, aku pun akan menjaga rizal mbok, terimakasih atas semuanya mbok.” Ucapku dalam hati dan air mataku pun menetes mengenang mbok sarni semasa hidup.

Rizal menghapus air mataku, aku pun menghapus air mata rizal yang menetes di pipi rizal, “aku saja yang baru mengenal mbok sarni merasa kehilangan, bagaimana dengan rizal.” Fikirku dalam diam, sambil menatap wajah rizal.

Setelah kami puas berada di pusara mbok sarni, kami pun kembali kerumah duka . Tak lama kemudian aku, rizal dan mama berpamitan untuk pulang.

Rizal pun mengajakku kerumah nenek dan kakeknya yang juga ditinggali mama selama bertugas disolo, keluarga besar rizal juga menyambutku dengan kasih sayang dan kehangatan keluarga.

Tidak ada pandangan buruk terhadapku meskipun baru mengenalku, semua seolah setuju dan percaya pada pilihan rizal yang telah jatuh hati kepadaku.

Keluarga rizal sangat banyak, mereka semua adalah keluarga besar disolo, saat memasuki ruamh keluarga, aku pun dikejutkan dengan kehadiran papa rizal dan kak manda.

Semuanya membaur, papa rizal juga menerimaku, kak manda juga menerimaku, semua nya terlihat menyayangiku dan berlaku baik.

Betul kata mbok sarni, rizal adalah seseorang yang sangat positif bahkan dikelilingi orang orang yang positif, baik dan penuh dengan kasih sayang.

Aku benar-benar merasa beruntung, dulu aku merasa hanya punya ibu, entah kenapa, hari ini aku merasa punya banyak keluarga.

Rizal : sayang, kamu mau beristirahat? Aku pun memeluk rizal dengan erat, aku tak kuasa menahan perasaan haru dan bahagia bisa berada ditengah tengah keluarga yang sangat harmonis dan sempurna.

Cyndi : terimakasih sayang.

Rizal : terimakasih untuk apa sayang?

Cyndi : keluargamu penuh cinta dan kasih sayang, dulu aku merasa punya ibu saja, sekarang aku merasa punya banyak keluarga.

Rizal : setelah kita menikah nanti mereka semua adalah keluargamu.

Cyndi : kok jadi bahas menikah sih, aku selesaikan dulu kuliah ku, aku juga ingin sukses seperti mama.

Rizal : sucses bisa berjalan dengan pernikahan kan.

Cyndi : rizal kita masih 21 tahun lo.

Rizal : kenapa memangnya, aku mau kok menikah muda.

Cyndi : aku nggak mau ah.

Rizal : aku akan terus merayu mu...

Cyndi : rizal apaan sih...

Hubungan ku dengan rizal penuh dengan canda tawa, setelah kami berhenti tertawa, rizal pun mengajakku ke sebuah taman dihalaman belakang rumah nenek dan kakek rizal, ditaman tersebut banyak sekali pohon yang rindang dan ada ayunan yang menarik perhatianku, rizal pun mengajakku bermain ayunan, aku menaiki ayunan dan rizal mendorongku.

Cyndi : rizal rumah keluarga mu disolo sangat indah ya.

Rizal : iya bikin betah kalau sudah disolo.

Cyndi : iya.

Rizal : apalagi makanan-makanan solo, bikin ngiler.

Saat kami membahas soal makanan tiba-tiba kak manda berteriak memanggil, “rizal..., cyndi...makan yuk, pacaran mulu!“ panggil kak manda, mengingatkan kami untuk makan, rizal pun menyahut, “iya donk, kapan kak manda ngenalin pacar kak manda sama keluarga?“ rizal terdengar menggoda kakak nya.

“Kakak mah langsung nikah tau, pacarannya setelah nikah,“ jawab kak manda sambil meledek.

Aku dan rizal berhenti bermain ayunan dan menuju keruang makan, nenek dan kakek rizal tidak berhenti menyuruhku mencicipi semua makanan yang disajikan.

Setelah merasa kenyang, rizal menggandengku dan menyuruhku untuk beristirahat, “kamu istirahat ya, nanti malam kita kerumah duka untuk tahlil bersama, setelah itu kita balik ke bogor.” Kata rizal menerangkan jadwal hari ini, Sambil mengantarku kesebuah kamar.

“Iya sayang.” Ucapku manis, “ ya sudah selamat beristirahat!”ujar rizal, aku pun tersenyum dan rizal membiarkan ku masuk kedalam kamar.

Kamar yang sangat indah dengan bangunan khas jaman dulu, aku pun langsung menuju tempat tidur untuk segera beristirahat, kebahgiaan ku hari ini membuat ku terus tersenyum dan tak bisa berhenti, rizal telah membawa warna baru dalam kehidupan ku.

Aku tidak akan salah lagi dalam memilih kekasih hati.”Rizal sangat berbeda dengan jafran, jafran sangat tertutup soal keluarganya dan rizal sangat terbuka, rizal itu humoris dan jafran romantis.“ Ujarku dalam angan membanding banding kan rizal dengan jafran.

Aku pun menghentikan lamunan ku, jafran dan rizal jelas dua orang yang berbeda, meskipun ke duanya sama-sama pernah mengisi hati ku dan berbagi kebahagiaan dengan ku.

Waktu cepat berlalu aku pun terbangun dari tidurku selama 2 jam, bisa beristirahat membuatku merasa lebih segar, aku segera mandi dan berganti pakaian, serta mengemasi barang ku, karena malam ini setelah selesai acara doa bersama dirumah duka mbok sarni, aku dan rizal berencana untuk langsung pulang ke bogor.

Momen pamit adalah momen dimana kasih sayang ini memuncak, nenek rizal terus memelukku dan mencium ku, semua memberiku salam perpisahan yang mengesankan.

Mama, papa, kak manda, aku dan rizal berangkat kerumah duka, mengikuti doa bersama untuk mbok sarni.

Kami seperti keluarga yang utuh dan bahagia, semua orang yang hadir sangat menghormati keluarga ini, aku bangga bisa berada ditengah tengah mereka.

Dan akhirnya kami semua harus pulang, kak manda dan papa di antar sopir menaiki mobil untuk pulang ke jakarta, mama juga sudah dijemput sopir untuk kembali kerumah bersama nenek dan kakek, aku dan rizal pulang ke bogor.

Ada 3 mobil yang akan mengantarkan kami pulang ketempat tujuan masing masing.

Mama : rizal kamu harus jaga diri ya sayang, cyndi juga, pembunuhan yang dialami mbok sarni adalah himbauan agar kita waspada!

Rizal : iya ma.

Mama : minggu depan mama pulang ke jakarta, kamu sementara tinggal dimana rizal, sudah pasti apartemen mu belum bisa ditempati kan?

Saat mama bertanya kepada rizal, kak manda tiba-tiba menyahut...

Kak manda : dirumah jakarta ma, barang-barang rizal sudah dibawa pulang kemarin sore.

Rizal : mama tidak perlu menghawatirkan rizal, rizal bisa tidur dikantor, bisa tidur dirumah, yang penting pas besok mama pulang, rizal pasti dirumah, meluangkan waktu rizal bersama mama.

Lihat selengkapnya