Polisi vs perampok

hamida kuncoro hakim
Chapter #26

Persembahan terakhirku untuk jafran.

      *Siapaun tidak akan mampu membohongi hati... hati yang sedang berteriak, akan membangunkan fikiran, merancang niat dan menggerakkan tubuh seketika hanya untuk melegekan hati yang sedang berontak.*

***

“Aku menemui jafran dan akan berusaha Menyelamatkan jafran.”

Kepergian rizal kali ini benar-benar membuat ku tak tenang. Saat aku memasuki rumah, terlihat makan malam telah siap, untuk pertama kalinya nafsu makan ku benar benar lenyap, pikiran ku melayang antara rizal dan jafran, aku pun memilih masuk kedalam kamar.

Setelah selesai makan, ibu menghampiriku dikamar.

Ibu : cyn...rizal ada dinas malam ya, mumpung tidak ada rizal, ini surat dari jafran yang ibu simpan, ibu mencari waktu yang tepat untuk memberitaukan mu nak, ibu sudah berjanji kepada jafran untuk menyampaikan surat ini kepadamu, maaf sebelumnya ibu telah membaca terlebih dahulu, awalnya ibu ingin membiarkan surat ini begitu saja, toh ibu menginginkan kamu dan jafran selesai, apalagi rizal sedang mendekatimu dan lebih mempunyai masa depan yang nyata dan jelas, namun perasaan ibu bergejolak, hati kecil ibu menolak, jika jafran bisa menyerahkan dirinya kepolisi dan bisa menjelaskan semua tudingan yang menjeratnya di persidangan kenapa tidak nak, jafran hanya butuh motivasi dan dukunganmu. Ibu teringat disaat kita terjatuh bukan kah jafran yang menolong kita, mungkin sekarang waktu yang tepat untuk kita menolong jafran.

Cyndi : apa isi surat jafran bu?

Ibu : jafran hanya ingin kamu bersamanya dan mau menyerahkan dirinya kepolisi asalkan kamu mau memberi dia dukungan dan kembali bersamanya.

Cyndi : tapi cyndi sudah menerima cinta rizal bu, cyndi tidak mungkin bersama jafran lagi!

Ibu : kamu dan rizal sudah pacaran?

Cyndi : iya bu.

Ibu : tapi bagaimana dengan jafran nak, saat ini dia sedang membutuhkan mu, mungkin lebih baik, kamu menemui jafran dan kamu bisa memastikan jafran mau menyerahkan dirinya kepolisi, untuk urusan asmara kamu bisa jujur terhadap perasaan mu kepada jafran dan rizal dilain waktu, yang terpenting kamu menyelamatkan masa depan jafran yang sedang diambang kehancuran terlebuh dahulu!

Cyndi : tapi bu dini hari besok jafran berniat kabur, menggunakan kapal dan malam ini juga polisi telah mempersiapkan penangkapan jafran.

Ibu : jadi polisi akan menyergap jafran?

Cyndi : apa mungkin masih ada waktu bu untuk cyndi?

Ibu : ibu tidak tau nak, namun coba lah sayang!

Cyndi : cyndi harus mencari jafran dimana bu?

Ibu : jafran berkata pada ibu, jafran telah membalik nama sertifikat rumah kita dan memberikannya kepadamu, jafran memberi alamat ibu untuk mengambil sertifikat itu dirumah pak kirman.

Cyndi : jafran juga berkata seperti itu bu kepada cyndi, jafran juga memberi alamat itu, apa mungkin saat ini jafran berada di rumah pak kirman?

Ibu : mungkin saja, siapa tau semuanya belum terlambat cyndi, jafran hendak melarikan diri menuju ke pelabuhan, karena mungkin desakan berbagai pihak yang mengharuskan nya untuk kabur dan mungkin karena alasan hubungan kalian yang semakin jauh.

Cyndi : ibu benar saatnya cyndi membalas kebaikan jafran bu.

Ibu : baca dulu surat dari jafran, siapa tau kamu lebih memahami jafran! Aku pun mengambil surat dari jafran, lalu membacanya.

Semoga hari mu indah cyndi.

Cyndi... aku tau kamu mengerti bagaimana perasaanku kepadamu, keputusan yang telah kita sepakati membuat ku sangat tersiksa.

Aku pulang dengan raga tanpa nyawa, aku hidup namun tidak mampu menjalankan kehidupan.

Cyndi...aku ingin menemui mu kembali, aku mau melakukan apa saja yang kamu inginkan, apapun itu akan aku lakukan asalkan aku tidak kehilangan cintamu.

Cyndi...aku sempat mencarimu kesana kemari, aku menjelajah semua jejak mu berharap akan menemukan mu, meskipun akhirnya aku menemukanmu ditempat yang membuat ku sakit , dengan melihat mu bersama laki laki lain, namun aku percaya dan lega saat kamu berkata dia hanya teman mu.

Cyndi...selama aku masih bernafas, aku akan tetap mencintaimu tanpa henti. Peristiwa yang aku alami akhir-akhir ini, membuatku merasa terpuruk, bisnis ku hancur, orang tua ku meninggal, aku pun tak sanggup jika harus kehilangan mu.

Aku tau saat ini aku tak punya banyak waktu dan kesempatan berjumpa dengan mu untuk mengungkapkan kegelisahanku, melalui tulisan ini dan aku titipkan kepada ibu, seandaianya hal buruk sekalipun terjadi padaku, setidaknya kamu tau bahwa sampai detik ini dan sampai kapan pun aku masih dan akan tetap mencintaimu.

Cyndi....jika aku ada kesempatan, aku ingin memperbaiki semua, aku ingin menyerahkan diri ke polisi sesuai apa yang kamu inginkan, jika aku belum terlambat untuk mendapatkan hatimu kembali.

Aku memilihmu cyndi dan aku mau mengikuti apaun syarat yang kamu tujukan kepadaku. katakan lah jika semua belum terlambat!

JAFRAN .

Saat selesai membaca surat dari jafran, hatiku terasa mendidih, aku merasa bersalah dan bingung akan situasi yang menimpaku saat ini.

Air mata kupun menetes, perasaan ku benar-benar bimbang dan sedih, apa aku masih bisa menemui jafran dan berkata bahwa, “jafran masih ada kesempatan untuk menyerahkan dirimu kepolisi!“ sedangkan dini hari nanti, kata rizal jafran akan dieksekusi ditangkap hidup ataupun mati, bagaiaman jika sebelum penangkapan jafran itu terjadi, jafran masih bisa menyerahkan dirinya dan mengikuti aturan hukum yang menjeratnya.

Bukan kah proses hukum masih panjang, aku akan sangat merasa bersalah jika jafran tidak bisa hidup lebih baik lagi dan aku hanya berdiam diri disini, aku harus segera menemui jafran dan sesegera mungkin menghalau jafran untuk pergi kepelabuhan.

Hanya ini lah, satu-satu nya cara agar bisa menyelamatkan jafran.

Pada saat yang bersamaan putri menelpon ku.

Putri : cyn...ngapain lo?

Cyndi : putri gue dikamar.

Putri : cyn lo nangis, cyndi lo nggak papa kan?

Cyndi : gue bingung put.

Putri : bingung kenapa? ngomong aja sama gue?

Cyndi : loe lagi dimana put?

Putri : gue dibogor.

Cyndi : sama rendi?

Putri : rendi udah balik jakarta sore tadi setelah kita ketemuan.

Cyndi : loe mau nggak antar gue ke jakarta!

Putri : kebetulan malam ini gue mau balik jakarta, cuman gue lagi nyari teman, gue males dimobil sendirian, gue bisa ngantuk kalau nggak ada teman ngobrol.

Cyndi : kebetulan put, gue ada kepentingan dijkarta malam ini juga, loe mau kan nemenin gue!

Putri : boleh, mau... sekarang sharelock alamat loe!

Cyndi : gue berada di kawasan perumahan dinas pertahanan bogor di dekat polres kabupaten bogor, entar gue sharelock, gue tunggu ya!

Putri : oh di daerah cibinong?

Cyndi : iya put, bener.

Putri : itu mah deket banget sama posisi gue saat ini.

Cyndi : oke put buruan! Aku pun segera mempersiapkan diri, aku meminta doa ibu dan restunya agar aku tidak terlambat menyelamatkan masa depan jafran, tak lupa aku membawa surat dan sobekan kertas yang bertuliskan alamat pak kirman.

Sudah hampir 15 menit aku menunggu putri akhirnya putri datang juga, setelah putri berkenalan dan bersalaman dengan ibu, aku dan putri berpamitan dan bergegas meluncur kejakarta.

Putri : lo kenapa buru-buru banget sih cyn..., gue belum ngobrol sama ibu.

Cyndi : putri untuk kali ini please lo ngebut ya!

Putri : oke. tapi lo jelasin semuanya ke gue kita mau kemana, kenapa lo buru-buru?

Cyndi : ya oke gue jelasin, tapi loe tetep harus fokus nyetir dan ngebut, biar kita bisa cepet nyampe jakarta!

Putri : lo tenang aja, gue tau banget jalan tikus agar bisa cepet nyampe jakarta, gue udah apal banget jalanan bogor menuju jakarta, ya udah buruan mulai ceritanya ini lo mau kemana, kenapa buruburu?

Cyndi : put... barusan gue baca surat dari jafran, isinya : jafran ingin gue menemuinya dan mendukungnya dan memberikan keputusan dan menemani jafran menyerahkan diri ke polisi.

Putri : jadi loe sekarang ini mau nemui jafran biar jafran nggak jadi DPO lagi gitu?

Cyndi : masalahnya, rizal dan pihak kepolisian telah menyusun rencana besar untuk melakukan penyergapan dan penangkapan kepada jafran di pelabuhan esok dini hari.

Putri : jafran dipelabuhan?

Cyndi : kata rizal jafran baru akan melarikan diri putri malam ini sampai dini hari nanti waktu yang diperkirakan untuk jafran akan kabur.

Putri : ini serem sih, hidup lo serem banget sumpah, hidup loe rumit antar cinta polisi dan perampok, udah kaya film laga gitu, ngeri dan loe libatin gue, lo gila sih cyn!

Cyndi : lo keberatan put?

Putri : ya nggak lah ini mah seru banget, kapan lagi gue dapat kesempatan secara langsung bisa merasakan adrenalin eksekusi mafia sekeren yang di film-film dan ini nyata gitu lo.

Cyndi : tujuan gue sebelum jafran di eksekusi dan ditangkap pihak kepolisisan, gue ingin jafran menyerahkan dirinya ke polisi putri, dengan demikian jafran akan selamat dan lebih baik untuk pertimbangan hukum dari pada di tangkap paksa dan akan ditembak jika jafran nekat kabur, apalagi mengingat jafran yang tidak kooperatif, polisi bisa berlaku tegas, menembak jafran dan menangkap jafran baik dalam keadaan hidup atau pun mati.

Putri : loe tau jafran sekarang ada dimana ?

Cyndi : gue sih nggak tau pasti, tapi jafran sempat memeberikan alamat sopir nya dulu, kemungkinan besar jafran ada disitu.

Putri : sekarang uda hampir larut malam nih, kita harus mencegah jafran supaya tidak pergi kepelabuhan dan mendukung jafran untuk meyerahkan diri kepolisi gitu?

Cyndi : betul banget.

Putri : sumpah lo keren banget cyn.

Mobil putri pun melaju sangat cepat, aku berharap bisa menemukan jafran. sesampaianya dijakarta, aku dan putri tidak begitu kesulitan menemukan alamat pak kirman , meskipun berada di pinggiran jakarta, melewati banyak gang, hingga mobil putri pun terpaksa parkir karena ada satu gang yang tidak bisa dilewati oleh mobil.

Setelah lumayan berkeliling dengan jalan kaki, dan atas informasi warga, kami menemukan alamat pak kirman, terlihat rumah pak kirman sedikit gelap, namun ada beberapa orang yang sedang duduk diteras rumah pak kirman.

Aku dan putri memberanikan diri, saat berada diteras rumah, terlihat beberapa koper, travel bag yang lumayan banyak seolah siap dibawa tuannya untuk bepergian.

”Bener cyn...jafran mau kabur, tu banyak banget koper-koper.” Ucap putri saat pandangan kami mengarah ke arah koper-koper yang tergeletak di teras, “berarti jafran belum berangkat, kita belum terlambat.” Ungkapku bahagia karena masih ada harapan. “Iya bener” jawab putri.

Melihat kami mendekati orang-orang yang sedang duduk, mereka pun terlihat berdiri menyambut kedatangan kami, aku pun mengucapkan salam dan mulai berbicara dengan santun terhadap orang yang tidak aku kenal.

“Permisi pak...apa benar ini rumah pak kirman?” tanyaku sopan, ”iya, ini tengah malam mau apa cari pak kirman?” tanya salah satu orang dengan penuh curiga.

“Ada kepentingan sedikit, bisa kami bertemu pak kirman?” tanyau lagi dan berharap, mereka semua memberiku izin.

Mendengar jawabanku mereka sempat berbisik satu sama lain dan orang yang tadi berbicara padaku terlihat masuk kedalam dan memanggil pak kirman.

Tak butuh waktu lama aku menunggu, pak kirman pun muncul menatapku dengan senyuman.

“Mbak cyndi... ya allah...“ Ucap pak kirman dengan lantang, aku dan putri pun mendekati pak kirman dirumah kecil dan sederhana milik pak kirman.

“Masuk non, masuk!” pinta pak kirman kepada ku dan cyndi, mempersilahkan kami untuk masuk kerumah pak kirman, aku dan putri pun masuk kedalam.

“Pak kirman aku ingin bertemu dengan jafran, apa jafran ada?” tanyaku langsung menanyakan keberadaan jafran kepada pak kirman.

“ Ada mbak cyndi, sebentar bapak panggilkan.” Kata pak kirman, mendengar jawaban pak kirman, aku dan putri menghela nafas panjang.

Pak kirman pun kembali namun tidak nampak jafran, pak kirman hanya sendiri menemui ku dan berkata, “pak kirman lega ada mbak cyndi, pak kirman sudah berusaha menasihati mas jafran, agar menyerahkan diri, tapi mas jafran seperti orang yang kebingungan, mas jafran bilang, mas jafran hanya mau menuruti apa yang mbak cyndi ucapkan!“ ungkap pak kirman, dengan nada dan ekspresi sedih, menceritakan keadaan jafran.

“Apa benar pak jafran mau kabur ke pelabuhan malam ini?” tanya putri yang sedang penasaran,“ iya benar, mbak cyndi dan mbak nya kok tau?” tanya pak kirman, sedikit heran kami mengetahui rencana jafran, namun sebelum aku dan putri menjawab, jafran datang dan mendekatiku.

Jafran datang dengan keadaan yang sangat lemah, raut wajahnya terlihat putus asa, jafran pun memelukku tanpa berkata, hanya air mata dan tangisan jafran pecah kala memelukku.

“Apakah aku bermimpi cyndi malam ini?” tanya jafran saat berada dipelukanku .” Tidak jafran, ini aku cyndi.“ Jawabku dan tak kuasa menolak pelukan dari jafran yang sepertinya sangat membutuhkan dukunganku.

Aku pun tak kuasa menangis melihat kondisi jafran yang memprihatinkan, kami pun melanjutkan percakapan, jafran duduk disebelahku, terus memandangku.

Lihat selengkapnya