Polly is Trouble

samSara
Chapter #5

She thought she would have fun


**

🍭

Polly tampak berpikir keras, alisnya mengerut seperti sedang mencoba memecahkan soal matematika di tengah ketegangan. Kepalanya miring sedikit ke kiri, seperti burung hantu yang baru bangun siang.

"Jadi... kau beneran bukan pembunuhnya?" tanyanya masih curiga, masih dengan nada polos.

Dorian tidak berkedip. "Aku sudah menjawabnya."

Polly melongo. "Ini agak membingungkan bagiku. Dan otakku kayak panci mie instan yang kelupaan dimatiin. Berasap."

"Terserah apapun yang kau pikirkan," jawabnya tenang, sambil menatap lurus ke depan seakan itu kalimat resmi dari Kementerian Rahasia Internasional.

Polly menyipitkan mata, seperti sedang mencoba menakar harga cabai di tengah interogasi rahasia. Ia menyilangkan tangan dan mencondongkan badan sedikit ke depan.

"Aku jadi penasaran," katanya pelan tapi penuh kecurigaan, "Bagaimana kau tahu namaku?"

Dorian mengangguk. Sekali. Pasti.

"Polly Aldridge. Aku tahu semuanya."

Polly menegang.

"Stalker." (Penguntit)

"Observer." (Pengamat)

"Psycho." (Psiko)

"Maybe." (Mungkin)

Polly langsung terdiam. Matanya membelalak sepersekian detik sebelum ia buru-buru meneguk ludah sendiri.

"Oke..." gumamnya pelan, suara meninggi setengah oktaf. "That's not funny at all." (Itu tidak lucu sama sekali)

"Don't worry, Polly. Aku tidak akan menyakitimu... belum." Ucap Dorian malas. (Jangan khawatir, Polly)

Polly tersenyum kaku. 

Tiba-tiba ia teringat, menunjuknya dengan sendok bekas makan es krim yang entah sejak kapan ada di tangannya. "Tunggu—jadi kau yang mengirimku pesan? Aku hampir lempar ponsel ke ikan cupangku."

Dorian mengangkat alis. "Itu bagian dari perkenalan."

Polly memutar bola mata. "Perkenalan apaan? Perkenalan bikin orang jantungan?"

Dorian tidak tertawa. Tentu saja tidak.

"Tunggu. Jadi... kenapa kau ke sini?"

Dorian berdiri. Langkahnya pelan, pasti. Ia berjalan mendekat—cukup dekat sampai Polly bisa mencium wangi aftershave-nya. Bersih, tajam, dan... ada bau logam terbakar samar-samar. 

"Dengar, seseorang yang menginginkan wanita itu mati, melihatmu disana. Dan kau mungkin dianggap saksi yang tidak seharusnya ada."*

*Bohong*

Lihat selengkapnya