Portal-Portal Menuju Patah

Firdhaniaty Rachmania
Chapter #15

14 - Sayang Sayangku

Sebagai personil angkatan kuliah online saat pandemi, aku baru benar-benar merasakan menjadi mahasiswa yang berkuliah secara langsung di kampus sejak 2022 lalu. Di lingkungan kampus, aku jadi sering merasa seperti mahasiswa baru, padahal sudah mau tingkat akhir. Semenjak aku tinggal di Bandung lah komunikasi jarak jauh bersama orang tuaku menjadi semakin intens. Hampir setiap hari Papa mengirim pesan untuk menanyai aku sedang apa, dan menjadi rutinitasku juga untuk menelepon atau ditelepon Mama.

Tetapi akhir-akhir ini aku tidak menelepon balik saat ada panggilan tidak terjawab dari Mama, tidak pula memberi banyak kabar hidupku kepada Papa. Aku menempatkan mereka sedikit agak jauh. Hanya sedikit, dan untuk sementara saja, sampai segalanya terasa lebih baik.

Barangkali keabsenanku itu terdeteksi oleh naluri seorang ibu. Hari ini aku ditelepon Mama, kebetulan saat ponselku sedang berada dalam genggaman. Aku tidak punya pilihan lain selain mengangkatnya.

“Halo?”

“Hazzzzz”

“Halo, Ma?” panggilku lagi. Jaringan di daerah rumahku seringkali tidak mendukung. Suara yang kian hilang dan pergi sudah biasa terjadi setiap kali telponan dengan Mama.

“… kedengeran? Kedengeran nggak? Halo? Udah pindah ke kamar depan nih Mama, biar sinyalnya bagus.” Suara Mama berangsur semakin jernih.

“Iya, ada Ma.”

“Gimana? Kok nggak nelpon-nelpon Mama?” tanyanya, terdengar sedikit gusar.

Aku mengeluarkan dehaman, untuk disaat yang sama mencari jawaban paling baik atas pertanyaan Mama. “Iya, maaf ya Ma. Rashma lagi sibuk banget. Sama magang, dan hal-hal lainnya. Jadi nggak sempet nelpon Mama akhir-akhir ini.”

“Ohhh, tapi nggak ada apa-apa kan?”

Ada.

“Iya. Aman kok Ma.”

Lihat selengkapnya