PORTAL

winda aprillia
Chapter #2

BAB 1. Masa Kini

Tempat kerja Apta berada di Jakarta yaitu Perusahaan Hotel bintang 5 sebagai Resepsionis. Dikarenakan tidak ada pengunjung yang datang akibat dari efek pandemi virus covid-19 dan memiliki karyawan yang cukup banyak. Perusahaan Hotel Bintang 5 harus ditutup total untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Untuk menutupi kerugian yang cukup besar. Perusahaan hanya bisa memberikan uang pesangon 1 juta. Perusahaan menjanjikan jika pandemi sudah berakhir akan memanggilnya kembali.

"hmmmm, kapan pandemi berakhir. Baru saja di-PHK dan dapat uang pesangon cuma 1 juta. Mana cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau di buat modal jualan, jualan apa ya enaknya. Andaikan uang masih *aji seperti cerita pada jaman ibu dulu. Uang sebesar 2 juta sudah mendapatkan sawah 1/4 hektar," batin Apta.

Ketika Apta sedang olahraga lari pagi di taman, tiba-tiba dia melihat di samping bawah pohon ada cahaya kebiru-biruan yang menarik perhatiannya. Dia kemudian mendekati cahaya itu. Setelah dia amati ternyata cahaya tersebut sebuah batu permata berwarna biru. Lalu dia mengambil dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berpikir pasti dapat dijual. Kemudian dia pulang ke apartemennya.

 Sesampainya di apartemen, dia sendirian merantau di kota sedangkan ibunya berada di desa. Dia langsung rebahan di kasur, kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan batu tersebut. Dia membersihkan batu itu karena tampak kotor dengan mengusap-usapnya. Tiba-tiba perutnya keroncongan.

 "Jadi kangen masakan ibu dirumah," batin Apta.

Tiba-tiba batu itu mengeluarkan cahaya kebiru-biruan lagi dan seketika cahaya itu menyelimuti tubuhnya.

"Ahhh apa ini. Kenapa bisa menjadi seperti ini. Jangan makan aku. Ahhh," teriak Apta.

Wushhh...

Dalam sekejap dia sudah berada di depan rumahnya.

"Ahhh, Kenapa aku sudah berada di depan rumah," teriak Apta terkejut dan tidak percaya.

"Loh Apta kapan pulangnya, kok tidak kabari ibu dulu. Nanti dijalan ada apa-apa gimana. Ayo masuk ke rumah, kenapa diam saja di depan pintu," kata ibu tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

Seketika Apta menoleh kebelakang dengan wajah syok. Lalu mendekati ibunya.

"Ini beneran ibuku," kata Apta sambil memegang pipi ibunya.

"Kamu ini kenapa sih Apta," teriak ibuk.

"Ibu.. Ini beneran ibu. Apta kangen banget sama ibu," teriak Apta sambil memeluk ibunya.

Lihat selengkapnya