Keesokan harinya, Apta bangun dari tempat tidurnya. Suara ketukan pintu terdengar.
tok..tok..tok..
"Apta bangun. Ayo sarapan," panggil ibu.
"Iya bu. Apta sudah bangun," jawab Apta sambil mengucek matanya, "Hmmm.. Rindunya suara ibu yang selalu membangunkanku."
Ketika Apta beranjak dari tempat tidurnya. Tiba-tiba kaki kanannya menginjak kecoak yang sedang lewat.
Kress...
"Hiii.... apa ini. Hiiii ibu hiii," teriak Apta sambil berjalan seperti zombie.
"Apa sih nih anak dari kemarin aneh-aneh terus deh. Heran," kata ibu sambil ngedumel ketika sedang menyiapkan dagangannya untuk dijual ke pasar. Lalu menghampiri Apta yang ada di dalam kamarnya, "Ada apa sih. Pagi-pagi sudah ribut saja."
Ibu melihat Apta berjalan patah-patah seperti zombie.
"Kenapa tuh jalannya kok kayak orang stroke saja," kata ibu.
"I..ibu.. Hiih.. hiiiih," teriak Apta berjalan seperti zombie.
"Apa sih hah hih hah hih terus," kata ibu ngomel-ngomel. Setelah ibu mengamati, "Ohhh habis menginjak kecoak ya."
"I... iya bu," jawab Apta berjalan seperti zombie melewati ibunya menuju ke kamar mandi.
"Hmmm.. Keturunan bapak kamu ya. Sama-sama takut kecoak juga. Kecoak kok ditakuti. Kayak ibu ini ada kecoak terbang langsung bunuh," kata ibu sambil mengejek Apta.
"Iya-iya Bu. Ibuku yang tersayang. Bagaikan Superman eh bukan tapi Superwoman," kata Apta.
Setiap harinya ketika Apta dirumah selalu bercanda dengan ibunya.
"Apta habis ini segera makan ya. Ibu mau pergi ke pasar dulu," teriak ibu sambil pergi ke luar rumah.
"Iya bu hati-hati dijalan," teriak Apta di dalam kamar mandi.
Jarak rumah ke pasar sekitar 500 meter. Ibunya setiap pagi hari sampai jam 12 siang selalu berjualan nasi uduk. Ibunya berjualan mulai Hari Senin sampai Jumat. Hari Sabtu dan Minggu dia libur.
Apta yang baru selesai mandi dan membersihkan lantainya bekas kecoak mati. Menurutnya kecoak adalah makhluk yang paling kotor no. 2 setelah lalat.
Kemudian Apta pergi ke dapur, ternyata ibu memasak makanan kesukaannya yaitu tempe goreng dan sambal kecap. Menurutnya makanan sederhana yang terbaik dan nikmat. Setelah itu dia masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat jam masih menunjukkan pukul 08.15 WIB. Dia mulai berpikir tentang uang yang dia terima. Bagaimana caranya memanfaatkan uang dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Tiba-tiba dia memiliki ide yaitu akan menggunakan batu permata ajaib itu untuk pergi ke masa lampau.
Sebelumnya sejak kecil Apta suka mengoleksi uang kertas jaman dulu. Uang koleksinya sudah terkumpul 100 ribu lembar. Uang lembarannya terdapat pecahan 500 rupiah, seribu, 5 ribu dan 10 ribu. Dia suka mengoleksinya karena unik. Lalu dia tidak lupa membawa beberapa dan dimasukkan ke dalam dompetnya.
"Kira-kira bisa apa enggak ya. Seandainya pergi ke masa lampau," kata Apta sambil berpikir, "Hmmm kayaknya patut dicoba."