Posesif

Bentang Pustaka
Chapter #1

Prolog

Seorang perempuan berumur tiga puluhan tahun, dengan dandanan serbamodern, tampak menyedot perhatian, berjalan pongah memasuki ruangan. Suara ketukan sepatunya yang bermerek terkenal berirama seiring dengan langkahnya. Ia sebar senyum kemenangan ke seluruh penjuru ruangan yang penuh sesak. Di tangan kiri, ia genggam tas tangan yang terlihat mewah dan mahal, sedangkan di tangan kanannya, ia genggam tangan mungil yang ukurannya hanya setengah dari tangannya sendiri.

Tetapi, wajah si gadis pemilik tangan mungil itu muram. Malah, ia terlihat cemberut terus. Ketika ditanya, ia diam. Lipatan di wajahnya sudah tak terhitung. Air mata mengembang di pelupuk mata, tetapi ia memilih untuk tidak mengeluarkannya. Walaupun begitu, kedua sosok itu mampu menarik perhatian di sekelilingnya dan membuat yang melihat terperangah. Mereka yang melihat tak bisa berkutik selain membuka rahang selebar-lebarnya saking terpesona. Bukan apa, karena keduanya begitu mirip. Rambut hitam, garis wajah yang cantik dan nyaris sempurna, hidung mancung, serta mata kucing yang indah menghiasi kedua wajah itu.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan yang sangat besar. Sebuah spanduk dan banner pink ber-glitter tampak dipasang mencolok. Barisan-barisan bangku sudah hampir seluruhnya terisi. Perempuan itu berjalan ke barisan depan, masih tetap tanpa ekspresi yang ramah.

Tak lama, seorang cewek berusia awal dua puluhan yang terlihat ceria mendekati kedua wajah cantik tadi. Ia berbisik kepada perempuan itu. Kemudian, gadis cilik tadi berpindah gandengan.

Lalu, suara musik yang terdengar pelan lambat laun mulai memekakkan telinga. Gadis cilik itu berdiri di belakang panggung, ia sipitkan mata karena lampu panggung terlalu menyorot. Ia rasakan punggungnya sedikit didorong, dan ia pun mulai berjalan di panggung yang besar. Ia memaksakan senyum sambil sesekali melirik ke deretan bangku paling depan, dan mendapatkan wajah kaku itu menatapnya tajam. Ia ingat apa yang sudah dipelajarinya, dan mempraktikkannya di panggung itu. Gadis cilik itu tampil memukau, ia menarik begitu banyak tepukan tangan.

Lihat selengkapnya