Senin 2 September 2019, sedang diadakannya kegiatan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) yang ditunjukkan untuk para MABA (Mahasiswa Baru). Lapangan parkir kampus sangat penuh dengan ratusan mahasiswa Baru yang kini sedang memakai baju putih dan bawahan hitam dengan rambut yang di kuncir dengan pita warna-warni untuk perempuan dan topi kerucut untuk laki-laki. Peserta OSPEK yang datang tidak diperbolehkan membawa kendaraan, dan mereka harus berjalan 1km sebelum gerbang kampus. Seorang gadis cantik dengan memakai rok hitam sedengkul dan baju kemeja putih serta rambut yang dikuncir dengan pita berbagai warna baru saja memasuki gerbang Kampus dengan muka kelelahan. Yap gadis yang baru memasuki gerbang tersebut adalah Khaifa.
“hufh gila masa buat sampe kampus aja gue harus capek duluan. Apalagi klo udah Ospek nya kali” gerutunya sambil berjalan menuju lapangan.
Sambil berjalan dia membenarkan name tag yang terpasang di lehernya tanpa melihat jalan di depannya. Saat terus berjalan…..
‘bugh’
“heh klo jalan liat-liat dong. Lu gak liat gue jadi jatoh” ucap Khaifa sambil berdiri.
“udah tau salah bukannya minta maaf, malah diem aja!” ucapnya kepada lelaki yang kini sedang berdir dengan wajah datar tanpa eskpresi.
“oh lu kating toh, pantes aja lu BELAGU!” ungkapnya sambil menekan kata terakhir sambil berjalan melewati laki-laki yang sudah ditabraknya tadi.
“kayak gak punya mulut aja tuh orang. Diem aja kaya patung” gerutu Khaifa sambil berjalan menuju lapangan.
“Khaifa!” teriak seorang perempuan yang memiliki badan mungil dan rambut sepundak. Sambil berjalan cepat kearah Khaifa.
“lu kemana aja sih khai? Gue nyariin lu dari tadi” cerocos gadis munyil yang memanggilnya tadi.
“masih pagi shal. Lu jangan membuat gendang telinga gue pecah deh” protes Khaifa.
“hehehe sorry, abisnya lu gue tungguin lama banget” gerutu shalwa yang merupakan sahabat Khaifa yang juga diterima di Kampus yang sama.
“tadi ada problem, jadi rada telat. Yuk ah kelapangan aja” ucapa Khaifa yang enggan membahas prihal Kakak Tingkatnya tadi.