***
"Eh bro, ntar pulang sekolah main rumah gue ya," ajak Caka.
Keduanya menatap cowo itu. "Ngapain?" Tanya Awan, mengerutkan dahinya.
"Biasalah bonyok gue kangen sama lo pada. Ck! Padahal gue anaknya," Caka mendengus pelan.
Arvin tertawa, "Hahaha, oke lah."
"Oh ya, lo bawa adek lo deh."
"Ngapain bawa Acha, ribet ntar dia kek toa masjid suaranya."
"Udah lo bawa aja." Arvin berdehem, sembari mengangguk.
Tet... Tet... Tet...
"Eh udah bel tuh, mau langsung ke rumah lo atau balik dulu nih?" Tanya Awan, sambil menyampirkan tasnya di bahu.
"Balik dulu deh, ganti baju."
Ketiganya berjalan menuju parkiran. Arvin memasuki mobilnya. Menancapkan gas kemudian pergi diikuti kedua temannya.
***
"ASSALAMUALAIKUM BUNDA..ANYBODY HOME?" teriak Arvin, memasuki rumah. Dia meletakkan tas nya asal, di sofa.
Ia berjalan ke arah dapur, namun tak ada seorang pun. Akhirnya ia memutuskan untuk ke kamarnya berganti baju. Selesai berganti baju, Arvin turun mengambil kunci mobilnya.
"Astaghfirullohaladzim bunda, bikin kaget Arvin," pekik Arvin terkejut. Saat ingin berbelok, ia berpapasan dengan bundanya.
"Ya kamu ngapain sih."
"Bunda darimana? Tadi Arvin udah teriak-teriak gak ada yang jawab," kesal Arvin.
"Bunda dari rumah sebelah, nganterin makanan," jelas Zella. Ia lalu menatap Arvin dari bawah hingga atas, "Mau kemana kamu?"
Arvin yang tadinya mengikuti arah pandang bundanya itu mendongak, "Ke rumah tante Letta."
Zella mengangguk,"Sebentar, nih kamu bawain ini buat mereka." Sambil memberikan rantang berisi makanan.
Arvin menerimanya. Ah ia lupa menanyakan adik toa nya itu, "Bunda, Acha dimana?"
"Tumben kamu tanyain dia, dia lagi di depan tuh. Biasa, lagi mainan."
"Oke, Arvin pergi dulu ya. Acha biar Arvin ajak."