Possesive Classmate

Eki Kurni Sari
Chapter #10

SEMBILAN

Hari ini sudah tiba waktu untuk praktek duet kelasnya Anna dan Alvino. Mereka sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan yakin akan mendapat nilai paling tinggi. Ana juga sudah merasa tenang karena Elina sudah diperbolehkan pulang. 

“Sya, ntar yang pede loh tampilnya,” ucap Alvino. 

“Hm,” ballas Ana singkat. 

“Hm hm mulu dari kemaren, nggak bosen apa?” 

“Bodo.” 

Alvino memutar matanya jengah menghadapi Ana yang menjadi irit bicara itu. Mereka hanya diam memperhatikan siswa lain yang sedang bernyanyi. 

“Bu Guru, ambil acak ya. Sekarang giliran Reza dan Tiara.” 

Reza dan Tiara pun maju ke depan. Sspertinya Reza sangat senang berpasangan dengan Tiara. Liat saja sedari tadi Reza tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya. Kali ini Reza dan Tiara sukses membawakan lagu ‘its you’ dari Ali Gatie itu. Tepukan tangan riuh dari siswa lain yang melihat penampilan Reza dengan bernyanyi sambil memainkan gitar dan Tiara yang menyanyi. 

“Gue tau suara gue bagus,” ucap Reza seolah sebagai seorang artis yang sedang tampil. 

Tiara langsung duduk di kursinya dan meninggalkan Reza yang sedang menyombongkan dirinya. 

“Oke, sudah-sudah. Sekarang giliran Alvino dan Ana.” 

Tepukan tangan terdengar lebih keras kala Alvino menggandeng Ana untuk maju ke depan. Ana sudah berusaha untuk melepasnya namun, bukan Alvino kalau Ana harus terlepas begitu saja. Sampai depan, Alvino pun melepaskan gandengannya dan langsung duduk di kursi untuk memainkan keyboard. Ana langsung memposisikan dirinya di samping Alvino. Ana dan Alvino menghembuskan napas pelan sambil mengangguk pertanda mereka sudah siap. Alvino mulai memainkan jari-jarinya pada not di keyboard. 

🎶 There goes my heart. beating. ‘Cause you are the reason

🎶 I’m losing my sleep Please come back now

Seperti apa yang sudah dilatihkan, Ana yang memulai awal lagunya. Sekarang Alvino yang menyanyikan bari kedua. 

🎶There goes my mind racing, And you are the reason

🎶That I'm still breathing, I'm hopeless now

Semua siswa diam tertegun mendengarkan suara emas kedua bintang kelasnya itu. 

🎶 I’d climb every mountain, And swim every ocean

🎶 Just to be with you, And fix what I’ve broken

🎶 Oh, ‘cause I need you to see, That you are the reason

🎶There goes my hands shaking, And you are the reason

🎶My heart keeps bleeding, I need you now, oh

🎶 If I could turn back the clock, I'd make sure the light defeated the dark

🎶 I'd spend every hour, of every day oh, Keeping you safe

🎶 I'd climb every mountain, And swim every ocean

🎶 Just to be with you, And fix what I've broken

🎶 Oh, 'cause I need you to see, That you are the reason

🎶 I don't wanna fight no more, I don't wanna hide no more (you are)

🎶 I don't wanna to cry no more come back, I need you to hold me (that you are the reason)  

🎶 A little closer now, just a little closer now, Come a little closer, I need you to hold me tonight

🎶 I'd climb every mountain, And swim every ocean

🎶 Just to be with you, And fix what I've broken

🎶' Cause I need you to see, That you are the reason

Riuh suara tepuk tangan serta pujian terdengar sangat ramai setelah Ana dan Alvino menyelesaikan lagu ‘You are the reason.’ 

“Yuhuu Alvino, Ana suara kalian kok bagus sih?” tanya Bhara sambil mengetukan jarinya di dahi. 

“Iya lah, siapa dulu,” ujar Alvino sombong. 

“Ini kan karena gue,” ucap Ana tak kalah sengit. 

“Dih, semua ini karena gue yang mainin keyboard.” 

“Gue yang nyanyi.” 

“Pokoknya gue!” 

“Gue!” 

“Aduh udah stop! Kalian bisa nggak sih nggak usah berantem sehari aja, pusing gue dengernya,” tukas Reza. 

“Nggak!” bantah Ana dan Alvino bersamaan. 

Mereka berdua pun saling melemparkan tatapan sengitnya itu. Dan yang lainnya hanya bisa memijit kepalanya merasa bosan dan pusing mendengar pertengkaran antara Ana dan Alvino. 

***

Pulang sekolah, Ana lagi-lagi menunggu kedatangan Roy yang katanya akan menjemput Ana setelah pulang kuliah. Tapi nyatanya sampai sekarang Roy tak kunjung datang. 

“Mungkin Kak Roy belum selesai kuliah ya? Terus gue pulang sama siapa dong, mana temen gue udah pada pulang,” gumam Ana sambil mondar-mandir. 

Ana terus saja mondar-mandir dengan mulut yang mengoceh tak jelas. Ana berhenti kala motor ninja berhenti di depannya. 

“Pulang bareng gue aja yuk,” pinta Alvino. 

“Nggak usah, gue bisa pulang sendiri,” balas Ana ketus. 

“Yakin nggak mau pulang bareng gue?” tanya Alvino lagi. 

Ana hanya menggeleng dan tatapan matanya masih celingukan menunggu Roy datang. 

“Ntar beli seblak yuk,” ajak Alvino sambil tersenyum. 

Ana terlihat sedang menimang-nimang ajakan Alvino. Bagaimana tidak Ana menimang-nimang, tawaran Alvino kali ini adalah ‘seblak.’ Cewek mana yang menolak jika ada seseorang yang mengajaknya untuk makan seblak coba. 

Lihat selengkapnya