Pacar?
Sedari pagi ke-5 sahabat berkumpul di rumah Rou dan bercanda ria bersama melawati hari libur bersama. Mereka akan selalu berkumpul di satu rumah jika hari libur, untuk menikmati waktu luang bersama. Namun jika sedang tidak libur tak jarang pula mereka berkumpul bersama.
Terutama Alex kami harus mencari waktu yang tempat agar tak bertabrakan dengan jadwal kuliah nya. Alex hanya pasrah dan mengikuti kemauan Rou. Jika ditanya siapa yang paling ditakuti Alex ia akan dengan cepat menyebut nama Rou, entah kenapa Alex telah menganggap Rou sebagai adik kandung nya.
"Kak, gue kalo pacaran cocok sama siapa ya?" Tanya Rou, memejamkan mata dengan badan terlentang di atas kasur miliknya.
"NO!" Teriak mereka bersamaan membuat Rou kaget dan berdiri diatas kasur.
"Kenapa sih kan Rou juga mau dimanja manja, dikasih coklat, dielus elus." Gerutu Rou pada sahabatnya.
"Setiap hari udah kami lakuin itu Rou, udah deh jangan kebanyakan halu." Alex menjawab sekenan nya.
"Beda tau, kalo sama pacar itu ada rasa kayak something waw gitu."
"Yaudah pacarin aja salah satu dari kita, lo jadi orang terlalu ribet." Jevan.
"Diem lu curut, gue butuh yang berkualitas apa lagi lo pada udah bekas. sorry gue gak nerima fakboy." Rou melompat dari kasurnya dan mengambil minuman di kulkas yang berada dikamarnya.
"SIAPA YANG AMBIL SODA GUE?" Teriak Rou saat melihat soda yang tersisa hanya 2. Padahal tadi pagi Rou baru saja mengisi kulkasnya dengan full.
"GA USAH TERIAK TERIAK JUGA KALI ROU, MANA GUE TAU SODA LU DIMANA." Balas Taylor tak tahu diri.
"LO JUGA TERIAK." Taylor hanya terkekeh saat menyedarinya. Sungguh pagi yang penuh drama.
*****
Saat ini kelima sahabat sedang berada di mobil milik Alex, karena tiba tiba tuan putri mereka ingin bermain basket di mall.
"Kenapa gak di lapangan aja sih Rou? Kan di mall rame mana hari libur lagi." Tanya Joshua, dengan wajah betenya karena mengingat terahir kali keusilan Rou padanya.
"Ogah panas tau siang bolong lo suruh gue main basket di lapangan." Rou menolak ogah ogahan permintaan Joshua.
Sudah biasa, batin mereka.
Mall tak terlalu ramai dari yang difikirkan mereka, namun keberadaan mereka cukup menarik perhatian disana. apa lagi Rou yang sedang tertidur santai di pundak Alex.
"Rou bangun mau makan dulu atau main dulu?" Alex membangun kan Rou dengan perlahan. Entah setan dari mana Rou tiba tiba terbangun dan langsung berdiri memimpin jalan dengan sotoynya. Dan ending nya mereka tersesat.
Rou berjalan menuju restoran favoritnya dengan bantuan sahabat sahabat terbaiknya ini. Rou menuju restoran, apa lagi kalau bukan sushi. Rou berjalan dengan malas lalu masuk. tersenyum seperti orang gila menghirup aroma aroma makanan yang ada.
"Mau pesen apa Rou?" Joshua.
"Yang kaya biasa aja sama minumnya mau air putih aja." Rou membalas lalu meletakan kepalanya di pundak Jevan. Jevan yang sadar bahwa bahunya sedang ditempati oleh kepala Rou pun mengelus kepala Rou perlahan.
Sedangkan Rou hanya memejamkan mata, Rou tidak tidur hanya saja ia lelah karena otaknya telah terkuras butuh perbaruan.