Possessive friends

veren felicia
Chapter #8

Chapter07

Dering telpon Rou menyita perhatian mereka, Rou meminta ijin untuk mengangkat telpon dan di angguki mereka.

"ROU BALIK! MACAM MARAH!" ?

.....

Sudah 5 hari mereka berlibur di Korea, namun masih banyak hal yang belum mereka lihat. Sebenarnya Rou masih mempunyai banyak ke inginan namun ia tahan karena menyadari bahwa kakaknya harus mengurus pekerjaan nya juga.

Rou sekarang sudah ada sumpah pada dirinya yang baru. Rou bersumpah agar tidak pulang terlambat tanpa mengabari mereka, Rou kapok 2 hari yang lalu ia dimarahi habis habisan oleh kakak tertuanya karena pulang terlambat. hampir saja Rou menangis namun setelah itu Alex meminta maaf berulang kali.

"Kak Alex, kita pulang ya." Ucap Rou yang membuat Alex kaget karena sebelumnya Rou sangat semangat untuk menghabiskan liburan nya di korea.

"Kenapa?" Tanya Alex bingung.

"Kakak nanti kecapean kalo ngurus perkerjaan terus disini." Ucap Rou lalu memeluk Alex erat.

"Astaga, Rou tuh masih kecil mana ngerti kaya ginian. Sini peluk kan besok kita mau jalan jalan ke mall masa Rou ga excited sih." Alex menarik tangan Rou untuk duduk disebelahnya dan memeluknya.

"Kak, kakak bener beli YG ent?" Tanya Rou sedikit ragu.

"Heem." Alex mengumam mengiyakan.

"Uang kakak sebanyak apa sih." Rou bertanya tanya. Sejujurnya ia memang bingung apa sih pekerjaan Alex, ia hanya tau kalau Alex seorang pengusaha.

"Sebanyak apa? Gatau gapernah cek." Alex membalas Rou dengan kata kata yang terlalu santai.

"Oh iya. Kak Joshua ada hutang dua mobil sama Rou. Rou pergi dulu ya, cari kak Jos." Ucap Rou lalu berlari ke kamar sebelah.

"Kak Jos." Panggil Rou pada Joshua, namun Taylor, Jevan, dan Joshua menoleh bersamaan.

"Dua mobil lambo nya Rou mana?" tanya Rou sedangkan Taylor dan Jevan sudah tersendak air ludahnya sendiri.

"Haahh?" Joshua tak mengerti.

"Kata kak Jevan kalau Rou hafal koreografi nya Dance Going Crazy, kak Joshua kasih mobil Lambo dua." Rou mendekat pada Joshua yang sedang mengetik di laptop nya entah apa yang dilakukan nya.

"Sialan lo." Joshua menjitak kepala Jevan sadis.

"Lagian duit lu banyak, beli Lambo cukup kan." Jevan terkekeh ringan memegang kepalanya yang sakit.

"Duit jajan bulanan gue." Lirih Joshua lalu menelpon seseorang untuk memesan dua mobil yang Rou inginkan. Tak masalah apapun demi Rou.

Rou mencium pipi Joshua sebagai ucapan terima kasih dan kembali ke kamarnya. Joshua, Jevan, dan Taylor mematung dan mencoba untuk memahami situasi.

Lihat selengkapnya