Possessive friends

veren felicia
Chapter #12

Chapter11

Sakit.

Sudah satu minggu mereka berlibur di korea, cuaca di korea juga sudah tidak se ekstrim biasanya. Hari ini Rou akan seharian bermain salju, sendirian. Ia ingin memanjakan matanya dengan salju salju dan keramaian orang lain yang juga bermain salju.

Disinilah Rou menikmati coklat panas dan menatap pemandangan didepan nya, banyak anak anak maupun remaja bermain salju saling melempar satu sama lain. Tempat itu penuh canda tawa namun tak sedikit yang bermesraan di sana yang membuat Rou sedikit risih, ralat iri.

Seseorang menghampiri Rou dan duduk di sebelah Rou. Awalnya Rou tidak mengetahui keberadaan lelaki itu, namun lama kelamaan atas gerakan gerakan yang dilakukan orang itu membuat Rou menoleh ke arahnya.

"Hai." Sapa lelaki itu dengan senyum lebarnya pada Rou.

"Hai." Balas Rou tersenyum manis.

"Nama gue Nine." Pria itu menjulurkan tangan nya meminta berjabat tangan.

"Gue Rousia panggil aja Rou." Ucap Rou lalu membalas jabat tangan Nine.

"Lo orang Indonesia?" Tanya Rou pada lelaki itu yang dianggukki lelaki itu.

"Yups, Gue kerja disini. Lo gimana?" Ucap dan tanya Nine.

"Liburan." Balas Rou lalu mengalihkan perhatian nya pada anak anak didepan itu lagi, malas berbicara. Rou tersenyum hanya karena demi pencitraan saja.

"Lo suka anak anak?" Nine berusaha membuka percakapan lagi dengan Rou.

"Anak anjing suka." Balas Rou yang masih tak mengalihkan pandangan nya dan sesekali menghisap coklat hangatnya.

"Emh, gue cabut duluan ya." ucap Nine canggung lalu meninggalkan April yang sekarang sudah siap untuk bermain salju lagi.

Sudah sekitar 3 jam Rou bermain dengan salju tanpa pakaian yang cukup tebal membuat Sahabat sahabatnya itu cukup khawatir, Jevan berinisiatif untuk turun dan menjemput Rou yang sedang bermain dengan salju salju itu.

"Rou, naik dulu. Lo belom makan." Panggil Jevan yang diacuhkan Rou. Jevan sudah mengeluarkan berbagai macam rayuan pada Rou yang hanya duacuhkan saja.

Mereka semua berusaha untuk membuat Rou setidaknya menghangatkan tubuh sejenak tetapi wanita itu terlalu keras kepala. Disinilah Rou sekarang, setelah melihat Alex yang mengeluarkan tanda tanda akan murka, dengan cepat Rou bangkit dari tidurnya diatas salju dan masuk lagi kedalam hotel.

Sepertinya suasana didalam ruang makan lebih dingin dan kaku dari pada diluar hotel. Ini masih bukan apa apa jika amarah Alex benar benar bangkit mungkin Rou bisa di kunci didalam kamarnya sampai liburan selesai, menyeramkan.

"Kak udah dong marahnya." Ucap Taylor membuka suara. Karena Alex tak akan membentak Taylor dan Rou mereka mengorbankan Taylor sebagai sasaran untuk membuka percakapan tak tau saja seberapa deg degan nya Taylor.

"Ya." Balas Alex pendek. Jawabnya iya tapi aslinya engga, kaya cewe aja.

Lihat selengkapnya