Pulang?
Tak terasa sudah hampir satu bulan Rou berada dikorea, dalam hitungan hari ia dan sohib nya akan kembali ke indonesia. Mereka juga sudah menyiapkan pesta perpisahan kecil kecilan dengan kenalan mereka.
Tak perlu khawatir Rou akan segera kembali lagi karena Rou masih menjadi editor Jaemin. Selama Rou masih berhubungan baik dengan mereka semua, maka semua akan berjalan lancar.
Rou mengacak rambutnya lelah, sudah dua jam lamanya ia duduk di depan laptop untuk mengecek naskah naskah dari beberapa penulis. Terkadang pekerjaan itu terasa membosankan namun Rou suka.
Rou yang sudah mulai hafal dengan daerah sekitar pun nekat berjalan jalan sendirian di sekitar hotel, sekedar untuk menjernihkan otak. Tanpa diketahui sahabat sahabatnya langsung saja Rou bergegas turun hanya sekedar untuk menikmati keramaian di bawah.
Belum sampai 15 menit berjalan seseorang menepuk bahu Rou pelan, dan tersenyum dengan deretan gigi putih yang tertata rapi didalam mulutnya.
Rou seperti pernah melihat lelaki ini tapi dimana? Rambut berwarna coklat, bola mata hitam, dan kulit kecoklatan yang terlihat cukup langkah.
"Lo lupa sama gue." Rou menyeritkan dahinya bingung lelaki ini berbicara bahasa indonesia, tampangnya bahkan tak terlihat seperti orang indonesia. Namun jika lelaki itu sudah bicara dengan logat indonesianya maka mau tak mau mereka harus percaya.
"Sorry, otak gue suka nyangkut kalo lagi bad mood." Balas Rou sedikit kesal waktu sendiri nya terganggu.
"Gue Nine, kalo lo ga inget." Balas Nine lalu pergi begitu saja tanpa salam perpisahan. "Orang aneh." Bisik Rou kecil lalu melanjutkan jalan jalan ria nya.
Menatap orang orang yang berjalan lalu lalang dengan kegiatan nya masing masing adalah kegemaran Rou. Tak heran jika di atas balkon kamarnya ia hanya akan duduk diam menatap ke bawah kegiatan tetangga tetangganya. Bahkan Rou pernah memergoki tetangga nya sedang menggosipi keluarganya, tak peduli dengan hal hal tek beguna langsung saja Rou teriak dari atas balkon.
"KATA EMAK GUE, YANG SUKA NGE GHIBAH KUBURAN NYA SEMPIT." Teriak Rou dengan songong nya, beberapa tetangga yang menyadari keberadaan Rou langsung mengangkat kepalanya menatap Rou yang sedang menatap mereka sinis.
"KALAU KUBURAN SEMPIT ITU PELIT." Balas tetangga 1 tak mau kalah.
"GAUSAH NEKO NEKO LO. KERJAAN NYA GHIBAH MULU NGAJAK BERANTEM." Balas Rou yang sudah menaikan kera lengan bajunya.