Possessive friends

veren felicia
Chapter #16

Chapter15

Setibanya di bandara Rou langsung berjari memasuki mobil Alex dan meminta Alex untuk segera membawanya ke rumah sakit. Rou menatap nanar pintu ruang rawat mamanya, hanya air mata dan tatapan kosong yang berhasil lolos dari matanya, bahkan mulutnya tak dapat mengeluarkan sepatah kata apapun sedikitpun.

Alex menuntun Rou untuk memasuki ruangan di ikuti oleh Jevan, Joshua, dan Taylor. Terlihat tubuh seorang wanita yang telah ditutupi kain putih, tangan Rou bergetar hebat saat melihat wajah sang ibunda tercinta yang putih pucat dengan mata terpejam.

"Ma." Panggil Rou lalu memegang tangan mamanya yang sudah mendingin, wajah pucat dan beberapa luka di tubuh sang ibunda membuat luka di hati Rou tercetak hebat.

"Seharusnya Rou ada di samping mama di saat saat terakhir mama." Ucap Rou lirih, bahkan kakinya sudah tak kuat menanggung berat tubuhnya Rou jatuh terlutut di depan mamanya.

"Rou bahkan belum membahagiakan mama, Rou belum kasih mama kebahagiaan sepenuhnya. Rou anak yang buruk ma, maafin Rou. Maaf." Lirih Rou lagi yang bahkan tak sanggup untuk menatap wajah yang ibunda.

Tak lama kemudian dokter dan beberapa perawat memasuki ruangan tersebut untuk menggantikan baju mama dan membawa sang mama untuk berpindah dari ruang operasi nya.

"Gak." Ucap Rou saat Suster berkata untuk menyuruh mereka keluar. Rou membantahnya Rou akan selalu berada di sisi ibunya sampai setidaknya saat pemakaman.

"Rou ayo keluar." Taylor berusaha menarik tubuh Rou keluar dari ruangan namun Rou tetap kekeh untuk berada disisi sang mama.

"Rou jangan bodoh, mama lo gabakal senang kalo lo gini. Kami tau lo sedih tapi please lo jangan begok mereka juga perlu menjalankan tugasnya setidaknya lo biarin mama lo pergi dengan tenang Rou." Sudah cukup Rou syok dengan berita meninggalnya sang mama karena tabrak lari dan sekarang ditambah bentakan dari Alex. Rou tak berfikir panjang dan hanya ingin berada disisi sang mama.

"Rou kalau Rou mau mama pergi dengan tenang kita keluar dulu yuk." Ajak Jevan lalu dianggukki oleh Rou dengan tatapan kosong. Akhirnya mereka keluar dari ruangan itu membiarkan dokter dan perawat menjalankan pekerjaan nya.

Setelah beberapa menit dokter dan suster keluar dari ruang aperasi membawa mama yang masih terbaring dengan wajah tertutup kain putih.

Lihat selengkapnya