Sakit.
Rou, Jevan, dan Taylor sudah berada di dalam perjalanan menuju rumah baru mereka. Sedangkan Alex dan Joshua sudah kembali ke apartemen terlebih dahulu karena ada pekerjaan dadakan, biarkan orang sibuk bekerja.
"Apart kak Alex dimana ya?" Tanya Rou disela sela kantuknya.
"Lah lo gatau Rou?" Tanya Taylor dengan wajah bare face nya, ketiduran. Rou membalas pertanyaan Taylor dengan gelengan kepala pertanda jika ia tak mengetahui nya.
"Gue lupa, lo belom pernah ke apart Alex. Gapapa entar juga tau sendiri." Ucap Jevan yang diangguki Rou. Mobil yang dikendarai oleh Jevan memasuki sebuah gedung besar, sudah Rou duga apartemen Alex tidak main main.
Langsung saja Rou berjalan mengikuti kedua sahabatnya dengan anteng, tak seperti biasanya. "Tumben diem?" Tanya Jevan, namun dengan cepat Taylor memukul punggung Jevan keras.
"Biarin, jarang jarang begini." Ucap Taylor yang dianggukki Jevan, benar juga kapan terkahir kali Rou diam menurut seperti ini?
Mereka memasuki gerbang kecil lagi yang masih ada di dalam gerbang Apartemen, terdapat kolam renang dan taman mini di halaman depan rumah Alex. Perlahan Rou mulai mengikuti sahabatnya untuk memasuki rumah itu.
Joshua dan Alex sudah duduk di ruang tamu dengan pembahasan yang Rou tak mengerti, bisnis sepertinya.
"Rou udah datang, sini sini." Alex memanggil Rou dan menepuk sofa di samping nya.
"Bagus apart nya?" Tanya Alex yang dianggukki Rou, ada yang berbeda dengan Rou langsung saja Alex menoleh pada Jevan dan Taylor untuk meminta jawaban dan mereka merespon dengan menghendikkan bahu.
"Rou lagi gaenak badan ya." Joshua mendekat dan memegang dahi Rou dengan tatapan hangat nya.
"Pusing." Lirih Rou saat Joshua melepaskan tangan nya dari dahinya.
"Badan nya anget." Joshua langsung menyuruh Jevan untuk memanggil Dokter, tak perlu di suruh lagi Alex langsung mengangkat tubuh Rou membawanya ke kamar baru Rou.
"Dingin." Lirih Rou lagi saat masih didalam gendongan Alex, Alex mengeratkan pelukan nya pada Rou dan mulai merebahkan tubuh Rou ke kasur seakan akan jika Rou adalah kaca yang jika disenggol sedikit saja akan retak.
"Kenapa bisa sakit?" Taylor berjalan masuk kedalam kamar Rou tak lupa membawa air hangat ditangan nya.
"Maaf." Rou bahkan tak berani untuk mengeluarkan wajahnya dari dalam selimut, pasti perempuan itu berbuat salah.
"Mandi hujan?" Alex dengan mudah menebak apa yang terjadi pada Rou, awalnya Rou sedikit kaget namun sekarang dirinya sudah terbiasa karena orang itu adalah Alex.
"Maaf." Ucap Rou lagi dengan wajah tertekuk. Tubuhnya lemas bahkan rasanya ia tak mampu untuk sekedar berdiri sebentar.
Taylor mendekatkan Air hangat itu kebibir Rou dengan segera Rou menerimanya dan meminumnya hingga habis, takut dengan tatapan mereka.