Drama.
Setelah dua hari berlalu akhirnya Rou di perbolehkan untuk sekolah kembali karena kesehatan nya yang entah kenapa membaik dengan cepat. Kemarin saat Alex mengetahui keadaan Rou, Alex sudah memperbolehkan gadis itu untuk kembali sekolah.
Sesampainya di sekolah bukan nya mendapat sapaan dan ucapan kangen dari teman sekelas melainkan Rou disodorkan tanggung jawab untuk menjadi pemeran utama drama sebagai acara utama yang selalu ditunggu tunggu dari tahun ke tahun.
Tentu bukan tanggung jawab yang mudah, apa lagi jadwal latihan yang terhitung lumayan banyak. Tak masalah hitung hitung bolos jam pelajaran.
"Rou, lo dipanggil bu Lusi, di ruang guru." Ucap seorang perempuan setelah mengucapkan pesan dan pergi begitu saja.
Rou berjalan menuju ruang kepala sekolah dengan percaya diri, gapapa lah sombong dikit. Padahal tak banyak yang tau jika dirinya menjadi pemeran utama dalam drama itu.
"Selamat pagi pak, bu." Rou memasuki ruang guru tak lupa mengucap salam.
"Ah, Rou sini nak." Panggil guru yang bernama Lusi ya guru perempuan guru seni budaya dan guru tari sekolah itu.
"Kenapa pilih saya bu?" Tanya Rou tiba tiba, lagian dirinya merasa tak secantik itu.
"Kamu cantik." Balas Lusi tak lupa mengedipkan matanya menggoda.
"Oh, hahaha." Balas Rou tertawa canggung.
"Ibu cuma mau bilang untuk jadwal latihan ini jadwalnya dan latihan tambahan akan diberi tahu di grup nanti kamu ibu tambahkan. Lawan main kamu Alexander Aditya kakak kelas kamu oke. Udah sekarang balik ke kelas, bel udah bunyi." Jelas Lusi dan dianggukki Rou.
"Masalah besar!" Lirih Rou lalu memukul dahinya pasrah.
Lawan main nya bukan orang sembarangan, bisa dikatakan lawan main nya yang bernama Alexander Aditya adalah salah satu lelaki most wanted dan parahnya lelaki itu sudah mempunyai pacar. Masalahnya pacar nya adalah anak pemilik sekolah mana pacarnya seram kan gak lucu.
"Mati gue, mati gue, mati gue." Gumam Rou meratapi nasipnya yang malang bahkan sampai tak melihat jalan hingga menabrak sesuatu.
"Anji~ kucinta dia." Terdengar perempuan yang ditabrak Rou ingin mengumpat tetapi di plesetkan nya. Betapa paniknya Rou saat melihat wajah gadis itu, tidak lain adalah Aprilia Jordy anak pemilik sekolah pacarnya Alexander Aditya lawan main nya.
"Maaf maaf." Ucap Rou meminta maaf.
"Hmm." Balas April dingin, anaknya memang dingin sabarkan Rou.
Sebelum April ingin pergi tangan Rou mencegah nya. "Maaf, tapi gue jadi pasangan Alexander. Tapi gue gatau." Ucap Rou sedikit takut, wanita didepan nya benar benar memiliki Aura yang kuat hancur harga dirinya, tak masalah asal nyawa selamat.