Possessive friends

veren felicia
Chapter #23

Chapter22

Pensi.

Besok pensi akan diadakan di aula sekolah, seluruh persiapan sudah dilakukan oleh Rou. Rou tak begitu panik karena dirinya sudah berlatih berkali kali kecuali jika memang dirinya sial.

"Kak, besok datang ke sekolah?" Tanya Rou ragu saat melihat betapa sibuknya Alex saat ini.

"Iya diundang." Balas Alex tanpa melirik ke Rou sedikit pun. Tak heran mengapa Alex diundang oleh sekolah Rou sebenarnya Alex merupakan salah satu donatur sekolah itu, begitu saja.

"Pengen donat." Kode Rou pada Joshua yang sedang duduk dengan laptop di pangkuan nya, sedangkan Rou gadis itu sedang berada pada pundak Jevan. Mengapa Rou tidak meminta donat ke Jevan? Karena Jevan adalah rakyat misqueen.

"Ga, ga ,ga besok mau tampil ya diet dulu." Inilah sebabnya mengapa Rou tiba tiba ingin makan donat tak heran semakin dilarang semakin ingin memakan donat Rou. Namanya juga manusia.

Tak lama kemudian Taylor keluar dari kamar membawa satu buah donat tiramisu yang sisa setengah di tangan nya, heh kapan dipesan?

"Ga ada akhlak emang." Gumam Jevan menyesali keberadaan Taylor sekarang. Taylor yang tak tau apa apa hanya melewati mereka menuju dapur dan mengambil air minum. Rou melihat itu langsung melompat berlari ke arah dapur yang tidak jauh dari ruang tamu.

"Tai, minta dong." Ucap Rou sembari mengambil gelas milik Taylor dan mencuci nya dengan iklas.

"Habis, ini terakhir." Balas Taylor begitu saja lalu menggigit donatnya lagi dan meninggalkan Rou yang mendesis kesal.

Tak perlu aba aba lagi langsung saja Rou berlari ke arah Taylor dan merampas satu gigitan donat tiramisu terakhir milik Taylor.

"WOI ELAH. Padahal gue sengaja mau gigit bagian terbanyak tiramisu nya terakhir." Ucap Taylor menatap Rou yang sedang mengunyah gigitan besar donat dalam mulut nya.

"Makasih Tai." Rou berlalu begitu saja dan kembali duduk bersandar pada bahu Jevan meminta hal hal aneh lain nya, lagi.

***

Acara akan dimulai beberapa jam lagi tetapi dirinya sudah berada di dalam aula latihan terakhir dengan berbagai coretan ditubuhnya.

"Sempurna, terima kasih Amel hiasan kamu emang terbaik." Ucap bu Lusi berterima kasih pada Amel yang sudah merias pemeran utama dengan sebaik mungkin, seingat Rou Amel ini anak kelas sebelah.

"Oke, istirahat." Ucap bu Lusi dan dianggukki Rou dengan senang hati, akhirnya.

Saat sedang duduk cantik di depan kaca, Steve menghampiri Rou dengan wajah bingung nya.

"Rou gue rada bingung sama bagian sini, bukan nya seharusnya lo balik badan dulu ya?" Tanya Steve lalu duduk di depan Rou.

"Oh iya lupa, maaf." Ucap Rou sedikit tak enak.

"Ga papa lagian kesalahan lo gak terlalu di notice, bu Lusi aja gak sadar." Ucap Steve terkekeh ringan di susul oleh tawa ringan Rou.

Lihat selengkapnya