Hari sabtu adalah hari yang ditunggu tunggu oleh seorang Rousia dimana tidak ada sekolah dan kegiatan lain nya, ia hanya perlu melakukan apapun yang ia mau. Rousia benar benar seorang gadis yang pemalas, bahkan dirinya rela menginap di hotel jika kamarnya berantakan.
Rousia bersyukur hidup dalam keluarga kaya namun, itu bukan alasan Rousia untuk menjadi anak yang rajin. Rousia mempunyai sahabat yang baik dan rajin ia hanya perlu meminta dan sahabat sahabatnya akan datang dengan senyuman khas masing masing.
"KAK JOSHUA." Teriak Rousia dari dalam kamarnya.
"Apa? Rou jangan teriak teriak entar kaca pecah." Joshua.
"Punya sahabat ga ada akhlak emang ck." Ucap Rousia berdecak kesal.
"Bercanda elah baperan amat jadi orang." Ucap Joshua dengan cengiran khas nya.
"Jalan kuy, kemana gitu gue bosen." Rousia.
"Ogah, mager." Joshua.
"BANG ALEX." Teriak Rou dari kamarnya, sepersekian detik kemudian Alex muncul dengan Taylor dan Jevan dibelakang nya.
"Apa?" Alex.
"Mamanya kak Jevan ngidam apa waktu hamil?" Tanya Rou tanpa dosa.
"Woi." Jevan.
"Abisnya anaknya ileran." Rou.
"Heh, yang waktu kecil pala nya nyangkut di jendela sampe dipanggilin petugas kebakaran diem!" Jevan.
"Siapah nih yang suka sama cewe udah 5 tahun tapi cewenya ga peka?" Jevan K.O.
"Siapa sih yang.."
"Ampun Rou ampun dah." Jevan menatap Rou memelas.
"Pernah di teror sama ibu ibu di pasar 2 hari dua malem." Pernyataan Rou Dibalas bungkaman oleh mereka semua.
"Rou lo tau dari mana Rou, udah lama banget loh itu." Pertanyaan Jevan menjadi pernyataan untuk mereka semua.
"Jadi, yang di teror sama ibu ibu dipasar itu kak Jevan?" Tanya Taylor.