POST-WAR

Andika purnomo
Chapter #7

Masa lalu Aisah dan Perasaan sang Suami

Mereka tiba dibandara Istabul. Dan keluarga yang merawatnya dahulu, berjanji akan menjemput mereka dibandara. Aisah masih Ingatlah keluarga tersebut terdiri dari empat orang yakni Ibu Ayah Kakak Laki-laki dan Adik Perempuan yang lebih muda 3 tahun dari Aisah.

Ditempat penjemputan bandara Ia dapat melihat dua orang yang dikenalinnya. Yang pertama Ialah Christian soglu pria dengan Badan tegap hidung mancung dan kulit krem kecoklatan. Ialah Anak pertama dari pasangan yang merawatnya di tahun-tahun pertama saat tiba di Turki.

Yang kedua adalah sang Ibu, wanita keturunan Amerika Turki. Dengan perawakan sedang serta tampak lebih muda dari usianya. Wanita tersebut begitu melihat Aisah langsung menghampiri dan memeluk Aisah dengan rasa rindu dan kecemasan. 

Sudah bertahun-tahun Ia tak melihat gadis malang tersebut. Naluri keibuanya muncul seketika saja. Bagaimanapun Aisah telah tinggal beberapa tahun dengan keluarganya. Ia mengganggap Aisah adalah Bagian dari keluarganya. Meski Aisah cukup menjaga jarak dengan mereka.

Mariam soglu menatap bocah kecil yang berada dibalik Kaki laki-laki yang bersama Aisah. Ia tahu Laki-laki tersebut adalah suami Aisah. " Ahh Aisah ini Putrimu?" Tanya Mariam. Aisah menganguk. Kemudian memanggil Putrinya. " Rahma Sini" seru Aisah pada Putrinya. 

Rahma berlari kecil kearah Ibunya Kemudian dengan takut-takut menghampiri wanita yang bersama Ibunya tersebut. " Ini Nenek Mariam" kata Aisah. " Nenek Mariam dulu yang mengurus Ibu, disini" jelas Aisah pada Putrinya.

Mariam kemudian membentangkan tangan mencoba memeluk dan menggendong Rahma dengan kasih-sayang. Sembari menggendong Rahma dalam pelukan Mariam menanyakan hal yang sebenarnya hal normal namun menjadi kikuk saat akan ditanyakan.

" Aku cukup keget sebenarnya ketika mendengar Kamu telah menikah. Apalagi telah mempunyai anak sebesar Rahma. Saat mengandung Rahma kamu pasti masih berusia balasan ya?" Tanya Mariam.

Aisah menganguk lirih. Ia tidak mau bilang jika Ia harus dan terpaksa menikahi sang suaminya karena dirinya telah dinodai terlebih dahulu serta telah mengandung Rahma akibat hal tersebut. Lantaran cukup peka jika Aisah tidak mau membicarakan hal tersebut. Mariam tidak lagi membicarakan kenapa Rahma yang masih muda menikah.

Mariam beserta Putranya Kemudian membawa keduanya Ke mobil. Rumah mereka terletak 2 jam Dari kota Istabul. Baik Aisah maupun Mariam membicarakan apa saja yang mereka kerjakan selama tidak bertemu.

Dan bagaimana Aisah mengalami kejadian malang setelah keluarganya pergi ke Amerika. Sebenarnya keluarga tersebut sudah tahu. Namun mereka tidak tahu detail-detailnya. Aisahpun menceritakan Detail kejadian yang menimpanya.

" Teman kerjaku mengatakan orang tuanya sakit dan ia tak bisa membayar uang operasinya ia menanyakan milik siapakah rumah yang kutinggali. Kujawab itu diberikan kepadaku. Ia memohon kepadaku agar aku dapat pinjaman dengan menggadaikan surat rumah. Tapi karena aku sendiri melihat orang tuanya Sakit aku Jadi teringat bagaimana kalau orang tuaku sendiri yang Sakit. Setelah itu akupun meminjamkanya" tetang Aisah pada Mariam.

" Kamu tau Aisah temanmu dan orang tuanya saat ini telah masuk penjara. Mereka menipumu. Mereka dimasukkan ke jeruji besi karena kejahatan yang bisa dikatakan hampir sama penipuan. Dan orang tuanya bukanlah Orang tua kandung. Mereka hanya komplotan" ujar Mariam.

Aisah terdiam mendengar hal tersebut. Namun ia bersyukur bahwa orang-orang yang mempermainkan kebaikannya kini mendapat ganjaran setimpal.

Setibanya dirumah lamanya tempat ia tinggal. Ia disambut dengan hangat oleh Adik Kristian, lisa Goklu. Saat awal-awal pindah bantuan Lisalah yang dirasa Aisah sangat membantu. Selain keduanya terpaut umur yang tidak terlalu jauh. lisa adalah gadis cantik yang Ceria Dan hangat.

Senyum Lisa yang Ceria Dan hangatlah yang mampu mengobati kesedihan dan Perasaan sendiri yang merasuki jiwa Aisah, Akibat ditinggal sendirian oleh orang-orang yang dia cintai. Lisa menawarkan persahabatan mengajari bahasa dan mengajari hal-hal lain. Dan hanya kepada Lisalah Aisah sedikit terbuka dengan perasaannya. Dari Lisalah kemudian keluarga itu mengatur bagaimana memperlakukan Aisah yang memiliki trauma.

Tiba makan malam Aisah dan keleluarga dicecar banyak pertanyan oleh keluarga itu. Mereka menanyakan dengan hangat dan tidak terburu-buru. Begitupun sebaliknya Aisah menanyakan hal-hal yang tidak berat atau Topik yang berat kepada keluarga tersebut. Hari ini mereka hanya perlu untuk bersenda gurau dan beristirahat.

Aisah dipersilahkan untuk menempati kamarnya yang dulu. Kamarnya terletak di lantai dua rumah bersebelahan dengan Kamar Lisa dan tepat berada di depan kamar Christian. Malik mengekor dibalik punggung Aisah mengikuti dari belakang. Ia melihat-lihat tempat dimana Istrinya pernah tinggal tersebut.

Aisah memasuki kamar dimana ia menghabiskan masa remajanya tersebut. Kamar dimana ia telah banyak menghabiskan air mata pada tahun-tahun pertama kematian keluarganya. Malam-malam sedih yang berlalu begitu saja. Ia melihat sekeliling tempat tersebut. Dekorasinya telah banyak berubah. karena katanya rumah ini sempat di sewakan dan mau dijuall kembali Oleh bank. Karena kreditur gagal membayar angsuran. Sebelum dibeli lagi Oleh keluarga ini.

Lisa Sering tidur dikamar Aisah untuk menceritakan banyak hal, Aisah adalah pendengar yang baik sehingga Lisa yang senang berbicara merasa nyaman dengan Aisah. Lisa banyak bercerita soal dirinya romansanya disekolah atau laki-laki yang ia sukai disekolah. Ia bercerita banyak hal seolah-olah tidak ada yang perlu ditutupi dari dirinya terhadap Aisah.

Lihat selengkapnya