Berbekal nama dan tempat yang disebutkan Ibu Martin. Malik berangkat menuju salah satu kompatriot Martin. Di Oklahoma bernama David disana ia menyelidiki Pria tersebut selama beberapa hari. Ia akan memutuskan apakah ia akan menghabisi pria tersebut atau tidak berdasarkan pengamatannya.
Selama beberapa hari, Malik menguntit kegiatan David dari kejauhan. Ia tak mau sampai dicurigai. Bahkan saat David masuk kedalam restaurant atau bar. Malik hanya menunggunya dari kejauhan di seberang Jalan. Ia tak mau dirinya sampai terlihat kamera pengawas menguntit David. Ia telah belajar agar tidak terekam kamera manapun dari Komunitasnya. Sebisa mungkin hal tersebut dilakukan.
Kemudian Malik menemukan kebiasaan David yang senang berburu di hutan sendirian. Dari Sinilah Ia merangcang akan Membunuh David dihutan tersebut. Malik menunggu beberapa Hari hingga ia tiba di Jadwal David berburu.
Namun demikian hal tersebut tidaklah mudah lantaran David pada saat itu juga memegang senjata. Salah langkah sedikit saja nyawanyalah yang jadi taruhan. Ia sadar betul namun ia juga tak memiliki banyak Pilihan.
Kesiapan Malik untuk membunuh David diperkuat oleh bagaimana David berprilaku. Dan documen bahwa David dipecat dari kemiliteran karena membahayakan Warga sipil saat mengunakan senjata api. Serta rasa kemanusian David yang rendah. Menjadi penguat keyakinan Malik untuk membuhunnya.
Suatu ketika David kedapatan tengah menendang pengemis yang tidak sengaja menumpahkan minumanya. Melihat hal tersebut Malikpun menghilangkan keragu-ragunya untuk membunuh.
Di dalam mobil ford yang dikendarainnya, David meminum alkohol yang baru saja dibelinya di minimarket terdekat. Dua kaleng bir telah ditegaknya. Senjata laras panjang yang biasa ia gunakan untuk berburu diletakkannya di kursi belakang.
Hari itu, ada perasaan tidak enak dalam diri David sesungguhnya. Namun ia membiarkanya. Ia tak mau mengurusi hal yang menurutnya sepele.
David yang memarkir Mobilnya ditempat biasa. Ia metenteng senjata laras panjangnnya dibahu kiri. memasuki hutan dengan perlahan masih tak sadar dengan seseorang yang membuntutinya dari kejauhan.
Hari itu David ingin sekali menembak. Hasratnya sebagai mantan tentara sudah tak dapat dibandung lagi. Ia ingin sekali merasakan ketegangan yang sudah lama Ia tidak rasakan. Darahnya bergejolak diikuti adrenalin yang meningkat. Dalam hati, ia bertekat ia harus mendapatkan buruan hari ini.
Malik mengikuti dari jauh, ia berpakaian dengan warna yang sama dengan warna hutan. Ia tetap mengawasi dari kejauhan. Ia tak akan menembak jika Ia tak yakin jika akan mengenai buruannya. Di Turki Ia memang telah belajar menembak dan membidik. Namun jika kemungkinannya tidak banyak ia akan berhati-hati.
Lebih dari 1 jam David telah mengitari hutan. Ia menemukan jejak-jejak rusa. Mengikutinya dan sesaat kemudian menyadari rusa tersebut mengitari dirinya. Ia menengok kebelakang dan benar saja sang rusa ada dibelakangnya.
Ia membidik dan mengenai kaki belakang sang Rusa. Rusa tersebut kemudian berlari dengan kaki yang tergopoh-gopoh karena tertembak. Kebetulan, Malik berada didekat rusa yang ditembak tersebut. Malik mengira dirinya telah ketahuan menembak balik David. Dan mengenai kaki David.
David terkejut kakinya tiba-tiba Terasa Panas. Ia kini tahu seseorang baru saja menembaknya dengan senapan peredam suara. David mengumpat. " Brengsek seseorang mencoba membunuhku. Siapa Kau ! Apa kamu orang suruhan kapten atau kau si Psikopat brengsek yang menghancurkan kami semua Hah??" Maki David.
Malik tidak mengerti apa yang dikatakan David. Sejurus kemudian peluru mengenai pohon tempat berlindung Malik. Malik ketakutan, jantungnya berdenyut dengan cepat. Ketidak tenangan tersebut Membuat Malik memutuskan lari dari tempatnya berlindung. Ia lari sekuat tenaganya.
" Siapa kau” Teriaknya, sembari terus menerus menembaki Malik. " Kau lari seperti pengecut. Jadi kau bukan orang gila itu ya. Hahaha ini akan mudah. Ini akan jadi perburuan yang menyenangkan. Memburu manusia lebih menarik. Ayo kita lakukan Kalau begitu. Kita akan diburu dan memburu" Kata David sembari menyeret kakinya yang terluka.
Tembakan demi tembakan diarahkan ke Malik. Malik dengan beruntung dapat lolos dari tembakan tersebut. Lawanya adalah seorang mantan tentara. Ia jelas begitu bodoh jika melawannya langsung.
Malik beruntung lantaran David sedikit mabuk sebelum bertemu dengan Malik. Jika David tidak mabuk maka pasti nyawa Malik sudah melayang sejak tadi. Ketika Malik memutuskan untuk berhenti dibelakang pohon untuk bersembunyi. Ia menemukan rusa yang telah tertembak kakinya tampak berhenti kelelahan. Malik Kemudian Tiba-tiba memiliki ide.
Malik menembak asal David. David berusaha sembunyi sembari mengejek Malik. " Bagaimana bisa seorang amatiran sepertimu ingin membunuh mantan tentara dalam adu senjata" Kata David mengejek.
Badan Malik sedikit terlihat jaket yang dikenakanya terlihat sedikit di pohon. David tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia segera menembak musuhnya, tembakan tersebut tepat mengenai badan itu. David dapat melihat darah musuhnya keluar dari tembakanya barusan. Erangan suara tanda kesakitan terdengar.
David menunggu, ia ingin memastikan apakah lawanya telah terbunuh oleh tembakanya atau tidak. Selama beberapa menit David menunggu tembakan. Ia juga menunggu agar lawanya kehabisan banyak darah dengan tembakanya barusan. Dibanding lukanya David memastikan Luka yang dialami lawanya lebih parah.