Lucas berfikir jika Ia tidak terlalu serakah serta mengambil pekerjaan beresiko tersebut. Saat ini ia masih menikmati semua hal yang dimilikinya. Ketamakan telah membutakanya. Tak banyak bicara Ia langsung saja bergegas pergi dengan apa yang Ia punya.
Ia jelas tak mau mendekam dalam jeruji besi. Saat ini ia harus keluar dari Amerika. Dengan koneksinya tentu ia bisa membangun kembali bisnisnya. Seperti yang Ia lakukan pertama Kali.
Ia pergi mengendarai mobilnya. Tak ada lagi ajudan yang menemaninya. Ia tak lagi mampu membayar mereka. Terlebih ajudannya tahu sang majikan telah jatuh dan menjadi target Polisi. Mereka tak mau mengorbankan diri mereka padahal mereka tidak ikut menikmati kekayaan.
Lukas mengendarai mobilnya dengan perasaan tidak karuan. Saat ini yang terpenting Ia harus bersembunyi. Ia membawa uang tunai yang saat ini dimilikinya. Serta beberapa barang yang akan ia jual di kota. Saat berhenti di toko perhiasan, Ia menjual cincin berlian yang mestinya akan ia berikan pada gadis yang pernah Ia lukai perasaannya. Dan kemudian dia sadari bahwa ia mencintai gadis tersebut gadis tersebut yaitu Lucia.
Ia merasa sayang dan ada perasaan tidak puas karena meninggalkan kota ini begitu saja. Perasaan sesal karena tidak meminta maaf dan juga mengatakan perasaan yang sebenarnya. Ia merasa begitu bodoh karena memiliki banyak waktu sebelumnya, Namun tidak melakukannya. Ia hanya memuasakan ketamakanya saja. Sama seperti pada Lucia saat dirinya bersama gadis itu. Ia hanya mementingkan nafsunya saja.
Lucas mengemudikan mobilnya dengan hati-hati sebelum pergi ia meminta tolong pada Clark untuk menyiapkan kapal speed boat guna menyebrangi perbatasan. Lucas tahu itu tidak akan mudah untuk mengelabui penjaga perbatasan laut. Namun ia tetap akan mencobanya.
Kalau tertangkap Lucas akan menganggab hal tersebut sudah menjadi nasibnya. Bahwa ia harus dipenjara. Berdiam diri juga sama akan dipenjara. Jadi ia tidak sudi sebelum berusaha semampu yang Ia bisa agar Lolos dari jeratan hukum. Clarkpun menyanggupinya. Ia menyiapkan kapal yang bisa digunakan oleh Lucas.
Lucas bagaimanapun adalah seorang professional di dunia Militer. Bagaimanapun ia adalah pemimpin divisi saat dulu. Jadi ia akan menggunakan seluruh kemampuanya selagi bisa.
Setibanya di kapal speed boat. Lukas kemudian diserahi kunci kapal dan Ia segera bergegas memacu speed boat tersebut ketempat yang ingin ia tuju. Semula Ia ingin ke Haiti. Namun kemudian ia merubah tujuanya ke arah Meksiko.
Jika sukses melatikan dIri. Ia akan mencoba peruntunganya di Meksiko. Lucas juga telah mengenal kartel narkoba besar disana. Dengan sedikit negosiasi Lucas akan menawarkan kemampuan dan juga relasinya didunia senjata. Pasti Ia dapat hidup dengan mudah disana. Walaupun kerjasama dengan merekalah yang membuat dirinya jadi seperti saat ini. Mengingat hal tersebut hanya membuat kepala Lucas sakit.
Namun setelah ia rasakan beberapa kali. Sakit kepalanya bukan karena memikirkan hal tersebut. Namun karena hal lainya. Lucas sadar setelah meminum minuman yang tersedia didekat kemudian ia baru merasa Pusing. Untunglah ia hanya meminum sedikit minuman tersebut. Jadi ia masih memiliki kesadaran yang cukup kuat. Setelah meruntut kejadiannya Lucas sadar bahwa Clark si makelar telah memperdayainya selama ini.
Lucas yang mengemudi lebih perlahan ia tak ingin hal lainya terjadi. Lucas mulai mempercayai bahwa Clark ingin mencelakai dirinya. Masih dengan sakit kepala yang ditahan dari jauh Lucas dapat mendengar suara mesin spead boat lainya. Ia akan pasrah jika yang mendatanginya adalah penjaga pantai. Ia telah menerima takdir jika dirinya akan dipenjara.
Namun tidak demikian, dengan kenyataannya. Ketika speed boat tersebut mulai bertambah dekat. Lukas mendapati dispead boot tersebut hanya terdapat satu orang. Ia tak tahu apa yang diinginkan si pemilik speed boat. Namun saat kedua kapal kecil tersebut saling bersandar si pria yang tak ia kenal langsung saja menembakan senjata api ke arah Lukas.
Lukas tertembak tak tahu apa yang sedang terjadi. Ia Kemudian jatuh tertelungkup tembakan tersebut tepat mengenai organ fital miliknya. Nafasnya tersengal. Ia, mengingat banyak hal buruk telah dilakukannya. Hawa dingin merasuk menyiksa dirinya. Beberapa detik kemudian nyawanya telah hilang dari jasatnya.
Malik melemparkan jangkar pada kapalnya. Melompat ke kapal musuhnya. Kemudian sama seperti yang dilakukan pada Brian orang pertama yang dibunuhnya. Ia memberikan pemberat pada tubuh mayat tersebut kemudian melemparkanya ke dalam Lautan.
Ia melihat tubuh tersebut tenggelam dan kemudian menghilang kedalam Lautan dalam. Melalui alat telekomunikasi ia kemudian menghubungi rekanya dari Komunitas yang sejak tadi mengikutinya serta memberikan koordinat letak kapal mereka.
Seperti biasa orang-orang dari Komunitas akan mengambil kapal tersebut beserta barang berhargannya. " Membunuh orang itu sangatlah susah" kata seorang yang ditugaskan Komunitas. " Ya. Benar-benar butuh banyak perencanaan" kata Malik.