Potret Tanpa Cahaya

Nayyukkii
Chapter #4

PTC BAB 4

"Mas ... Mas ...." Terdengar teriakan Kinara memanggilku dari luar, entah apa yang terjadi. Pagi ini, seperti biasa rutinitasku adalah mengantar anak-anak ke sekolah sebelum aku berangkat ke kantor. Tak ada yang istimewa, semua berjalan begitu saja seperti biasa. Kinara akan sibuk dengan rutinitas dapurnya menyiapkan bekalku dan anak-anak, lalu mengantarkan kami ke depan untuk berangkat. Rutinitas Kinara sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga seorang penulis novel, sebuah dunia yang selalu dia mimpikan dari dulu, menjadi penulis yang karyanya dicintai oleh pembaca.

"Ada apa, By? Kenapa teriak-teriak?" tanyaku heran. Istriku baru saja pulang dari pasar sambil memegang sebuah map putih, "apa itu?"

"Ada di depan pintu, Mas. Baru sadar pas aku mau masuk rumah. Seperti surat peringatan atau tagihan bank, tapi atas nama Biru, Mas," jelasnya membuatku tersentak. Dadaku berdebar hebat, apakah ini sebuah petunjuk bahwa kami akan segera menemukan Biru. Aku yang masih berdiri di tangga segera berlari mendekat lalu merebut berkas itu dari tangan Kinara. Ada nama Biru dan nomor ponselnya di surat itu, aku segera mencatatnya dan sesegera mungkin menelpon pada pemilik nomor itu. Semoga saja itu benar nomor Biru. Tak menunggu lagi aku segera melakukan panggilan pada nomer yang tertera di sana, hanya saja suara dia balik telepon itu adalah perempuan. Dengan segera aku memberikan ponselku pada Kinara.

"Perempuan," bisikku sambil berbisik. Tanpa ku minta Kinara tahu apa yang harus dia lakukan.

"Selamat pagi, Mbak," Kinara terdengar mulai menyapa pemilik nomot yang ku kira adalah Biru, "mohon maaf mengganggu pagi-pagi. Apa bisa bicara sebentar ya, Mbak?" Kinara meminta waktu pada entah siapa yang ada dibalik telepon itu. Lalu Kinara meloudspaeaker percakapannya supaya aku pun ikut mendengarkan.

"Perkenalkan saya, Kinara, Mbak. Kalau boleh tahu ini dengan Mbak siapa? Soalnya saya kira ini nomer adik saya Awan Biru, apa Mbak kenal?"

"Saya Ayu, Mbak," balas wanita yang sedang berbicara dengan istriku, "saya kenal Biru, dia mantan kekasih saya. Hanya saja kamis sudah putus empat bulan yang lalu," jujurnya.

"Apakah Mbak Ayu tahu sekarang posisi Biru dimana, Mbak?" tanya Kinara.

"Kalau saat ini saya kurang tahu, Mbak. Dia benar-benar sudah menghilang sejak putus dengan saya. Kami benar-benar sudah lost contact. Bahkan Biru juga sudah menutup diri dari teman-temannya. Selama ini kami semua begitu kesulitan untuk menghubunginnya, Mbak. Dia banyak yang cari juga."

Lihat selengkapnya