“Itu … itu bohongan ‘kan Gaes? Bilang kalau Nina masih hidup,” rengek Windy.
“Kita ga tau Ndy …” jawab Kaka lemah sembari melihat satu dari gambar video yang berjajar di layar monitornya telah gelap. Seorang teman telah pergi. Windy pun menangis lagi. “Gaes, ada apa ini?” tanya Tia pada Kaka, Aji dan Dion. “Apa maksud lo Ti?” tanya Dion. “Maksud gue, apakah kalian tidak sedang berantem sama geng berandalan atau apakah kalian tidak sedang terlibat dengan sesuatu yang membahayakan? Sehingga grup persahabatan kita ini kena imbasnya?” lanjut Tia.
“Ti, kita aja bingung, ga tau siapa ‘tu orang,” sahut Kaka. “Kita juga ga pernah punya masalah sama geng-geng apalah itu … apalagi terlibat sesuatu yang membahayakan … gimana mau bikin masalah atau ribut sama geng, orang kita ga kemana-mana … ‘kan lagi PPKM Ti,” tambah Aji. Tia menghela nafas, “Lalu siapa orang itu? Trus gimana dia bisa masuk ke rumah Nina?”
“Ti, dari video yang kita lihat tadi, gue yakin orang ini sudah ngikutin kita sejak lama, dia ngerekamin kita, tau kegiatan kita, tau kebiasaan kita … sepertinya dia juga tau kebiasaan di rumah Nina … naro kunci rumahnya di mana atau Nina teledor, lupa mengunci pintunya,” urai Aji. “Lo betul Ji’a, gue juga mikir kesitu,” timpal Kaka.
“Tapi kenapa?” bingung Tia.
Tidak ada yang bisa menjawabnya.
“Ka, gimana, lo udah dapetin lokasinya belum? Kalau udah share loc-nya ke gue, biar gue datengin tu orang!” kesal Dion. “Belum Yon … IP address-nya dari tadi berubah terus, kayaknya ni orang pake fake IP Adress deh, fffhhhhh,” keluh Kaka menghela nafas.
Tiba-tiba akun anonim itu muncul lagi di GMeet mereka.
Kini dengan gambar profil.
Orang dengan topeng badut.
Typing …
“Ga usah repot cari lokasi kami … nanti kami yang datang sendiri, horeee!”
Semua menjadi tegang. “Kok dia tau?” heran Kaka. “Sepertinya dia tetap bisa mendengar kita meski layar monitornya off Ka,” kata Dion.
“Siapa lagi ini?” gumam Tia memperhatikan gambar badut itu.
“Bro … gue ga tau siapa elo … kita juga ga pernah punya masalah sama elo … tapi kalau hidup lo sedang bermasalah, lo bisa bicara baik-baik sama kita … kita akan coba bantu lo,” tutur Aji mencoba memberikan penawaran.
Tidak ada jawaban dari akun anonim tersebut.
Tiba-tiba topeng badut itu tertawa dengan suara efek besar mengagetkan semuanya. Ternyata itu bukan foto tetapi gambar video! Sedari tadi si topeng badut itu diam berlagak menjadi patung.