Lulus tepat waktu tentu saja menjadi target bagi hampir semua mahasiswa yang mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan, meskipun tak semua memiliki pemikiran yang sama. Ada juga yang terlalu nyaman di kampus hingga tak perlu tergesa menyelesaikannya tepat waktu.
Begitupun dengan Ayu Amira Maharani, ia termasuk kategori mahasiswi yang standar-standar saja dengan target lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK) yang tinggi. Meskipun dalam prosesnya terlalu banyak alasan yang tak terlalu berarti untuk menunda, jadilah tak sesuai harapan. Yang terjadi ia lulus terlambat dua bulan dengan IPK yang biasa-biasa saja.
12.30 WIB
Suara alarm dari ponsel Ayu berdering nyaring sekali, Ayu memindahkan bantal yang ia pakai untuk menyangga kepalanya kini ia raih untuk menutup telinganya rapat-rapat .
“Ini kenapa sih ganggu aja.” matanya masih terpejam. Berkali-kali ia mematikan alarm itu, padahal ia sendiri yang menghendaki alarm itu nyala.
Hingga pukul 12.50, untuk kesekian kalinya ia terus berusaha mematikan alarm yang terus berdering itu. Namun kali ini ia terbelalak, ia baru setengah sadar dan teringat bahwa hari itu dia akan menjalani sidang skripsi.