“Akhirnya nyampe jugaa, eh tapi mau kemana kita jam segini baru nyampe” celetuk Sea yang akhirnya bisa sedikit bernafas lega.
“Kita sholat dulu deh, ntar di pikir lagi,” Ayu menimpali.
Tanpa di sangka, cuaca hari itu yang sebelumnya sangat terik mendadak hujan lebat begitu mereka baru sampai di stasiun, lagi-lagi keinginan mereka untuk segera menikmati udara kota Solo harus tertunda hingga hujan benar-benar reda.
“Yuk kita jalan mumpung reda,” ujar Sea, membuyarkan Dira dan Ayu yang sedari tadi menopang dagu menanti hujan reda.
“Kemana?”
Pertanyaan yang ketiganya sendiri pun belum tau pasti jawabannya.
“Kita jalan aja keluar, ada halte bis tuh, kita tunggu aja disana, kalo ada bis kita naik.”
“Seriusan lo yu? Ntar kalo nyasar gimana?” Sea tak yakin dengan kata-kata Ayu barusan.
“Gue setuju sih sama Ayu,” Dira ikut mencoba meyakinkan Sea.
Akhirnya mereka bertiga nekat menaiki bis dan berjalan-jalan menikmati kota Solo hingga menjelang malam tanpa ada niatan untuk bermalam sebelumnya, tapi keinginan mereka untuk menghabiskan malam di kota itu pun juga besar. Sejenak Ayu bisa melepaskan sedikit beban pikirannya yang tengah kalut saat itu.
“Yakin nih kita mau lanjut jalan malem, ga jadi balik Jogja?”
“Yakin ga yakin sih gue, asal ga lontang lantung di jalan aja.”
Mereka bertiga masih awam dengan kota itu, meskipun jaraknya tak terlalu jauh dari tempat mereka bertahun-tahun merantau selama ini.
Akhirnya keputusan untuk tetap jalan-jalan malam hari tanpa persiapan apapun mereka jalani, mulai dari menjajal beberapa macam kuliner, hingga menikmati pameran seni yang tak pernah terencanakan sebelumnya.
“Gue udah capek banget nih, kita mau nginep dimana?” ujar Ayu.
Tak ada jawaban dari Sea maupun Dira, mereka masih duduk di pinggir jalan tanpa tau ke arah mana mereka akan menginap malam itu.
“Coba cari di internet deh, siapa tau ada penginapan yang murah buat bertiga gitu,” Dira mencoba memberikan solusi.
“Eh ini ada nih, ga sampe 100 ribu buat bertiga bisa,” ujar Sea.
Sebuah tawaran yang menarik, tanpa basa basi, Ayu dan Dira pun langsung mengiyakan, mereka akhirnya memutuskan untuk menelepon penginapan tersebut dan memesan taksi untuk menuju kesana.
Tak butuh waktu lama taksi yang mereka pesan telah sampai, ketiganya langsung menaiki taksi tersebut.
“Yakin neng bertiga mau nginep disana?” bapak supir taksi membuat mereka bertanya-tanya apa yang terjadi.
“Bulu kuduk gue kok merinding ya,” ujar Sea sebelum supir taksi memberikan alasan yang jelas.
“Memangnya kenapa pak?” tanya Dira penasaran.
“Udah pak cukup pak, jangan di jawab, kita pindah aja yuk,” ujar Sea.
Sea menutup mata dan telinganya karena ketakutan sebelum mendengar penjelasan supir taksi .
“Kan belom tentu menakutkan Seaaa, dengerin dulu apa kata bapaknya,” Ayu sedikit kesal.