PRECIOUS (Setiap Detik Berharga)

Ambar MF
Chapter #17

HILANG ARAH

Sudah 3 minggu dirawat di rumah sakit, siang itu Ayu mendapatkan kabar bahwa Ibun akan pulang ke rumah, Ayah memintanya untuk mempersiapkan kamar yang akan Ibun pakai. Langsung saja Ayu membersihkan kamarnya yang terletak di paling depan dan juga dekat dengan kamar mandi sehingga akan lebih mudah daripada di kamar Ibun sendiri.

 Sedari siang Ayu sibuk bersih-bersih untuk menyambut kepulangan Ibun. hingga pukul 4 sore belum ada tanda-tanda datang juga.

Bahkan Nenek dan tante Ayu yang lain serta tetangga pun sudah berada di rumah Ayu untuk menyambut kepulangan Ibun dari rumah sakit.

***

Suara sirine mobil ambulan yang biasanya hanya bergaung dari jauh kini semakin jelas, mobil itu memasuki halaman rumah Ayu, mengantarkan kepulangan Ibun dari rumah sakit, sedangkan Ayah mengikutinya dengan mobil.

 Semua orang yang ada di dalam rumah langsung menuju keluar, membantu membopong Ibun menuju Kamar Ayu yang paling depan dengan susah payah, karena Ibun sama sekali sudah tak bisa di gerakkan, bahkan di geser sedikit saja badannya dari dipan rumah sakit sudah terengek kesakitan.

Ayu tak bisa berkata-kata, bahkan ia tak mau keluar dari ruang tengah, hanya memandang dari jauh, menahan air matanya agar tak terlihat oleh kerabat yang berkumpul di rumah Ayu . ia tak sanggup melihat Ibun kesakitan, tak lagi bisa duduk apalagi berjalan.

Perlahan Ibun dipindahkan ka kasur yang ada di kamar Ayu dan akhirnya berhasil meskipun sedikit kerepotan karena ruangan yang cukup sempit.

Setelah semua sedikit lengang Ayu baru menghampiri Ibun yang mulai kesulitan bernafas sehingga harus dibantu dengan selang oksigen yang membuat dada Ayu pun ikut sesak.

Malam itu kerabat Ayu banyak yang ikut menginap di rumah, bergantian menjaga Ibun atau sekedar menemani ngobrol.

Sedangkan Ayu sama sekali tak bergeming dari samping Ibunya, Ia terus berada di sisi kanan kasur yang kosong sambil terus melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, sesekali ia merasa sangat mengantuk dan tertidur di samping Ibunya. Terkadang ia pun kaget dan terbangun karena nafas Ibun yang sering tersengal sepanjang malam itu.

***

Hari kedua kepulangan Ibun dari rumah sakit masih banyak kerabat yang berada di Rumah Ayu, Pagi-pagi sekali Ayu yang biasanya bersih-bersih dan menyiapkan sarapan kali ni ia tak perlu melakukannya, banyak yang membantunya hari itu, begitupun sarapan yang sudah di belikan oleh sepupu-sepupu Ayu untuk mereka makan bersama-sama.

Lihat selengkapnya