01 Maret 2020
7 bulan Ayu merantau di kota besar Jakarta, sejak awal kepergiannya ke kota ini Ayu sama sekali belum kembali ke rumahnya, rasa rindu yang teramat berat juga duka yang masih melekat pada dirinya berusaha ia tutupi dengan menyibukkan diri bekerja.
Libur panjang tahun baru kemaren pun Ayu memilih untuk tidak pulang ke rumah karena ia ingin menghemat pengeluarannya. Lagi pula libur akhir tahun sudah pasti ramai dan biaya tiket pasti melonjak.
“Kak Ayuu, jadi pulang kapan?” pertanyaan Uci selalu membuatnya semakin rindu ingin pulang ke rumah, tak hanya Uci, ia pun sudah rindu berat dengan suasana setiap sudut rumahnya yang penuh kenangan.
“Kakak sudah pesan tiket buat tanggal 21 nantii... yeayy.”
“Waaah, masih 3 minggu lagi kak, lamaaa.”
“Ngga sabar yaa, sama nih kakak juga pengen cepet-cepet pulang.”
Ayu berencana pulang bulan depan, ia telah mengecek jadwal kalender, kebetulan tanggal 22 Maret adalah hari isra’ mi’raj yang memang bertepatan dengan hari minggu, sedangkan jadwal kerja Ayu memang kosong 2 hari setelahnya diikuti dengan libur tanggal 25 Maret yang bertepatan dengan perayaan Nyepi.
“Lumayan liburnya ci, jadi kakak bisa pulang dari hari Sabtu.”
“Yah, kok bentar banget sih kak, Cuma beberapa hari aja?”
“Ayu hati-hati ya kalau mau pulang,” Ayah tiba-tiba nimbrung obrolan Ayu dan Uci di video call, ada rindu yang tersirat di antara mereka. Tak sabar untuk kembali bersua dan menuntaskan rindu.
***