Kriiiiiiing!
Bel akhir pelajaran berbunyi. Sekolah usai. Para murid kelas 11B bergegas merapikan buku-buku mereka dan bersiap untuk pulang. Tapi Luphi, seperti biasa, tetap duduk di bangku. Ia memang baru merapikan buku-bukunya ketika kelas sudah kosong. Hal itu membuatnya tenang, membuatnya melupakan pikiran buruk tentang orang-orang yang takut bila berjalan pulang bersamanya di lorong sekolah.
“Luphi?”
Seseorang memanggilnya. Luphi menoleh.
“Nurul?”
“Em… ini… mamaku kebetulan buat kue bekal kebanyakan. Kamu mau?”
Luphi melongo kaget.
“Hei Luph!” panggil Andi dan anak-anak dari tim basket 11B, teman-teman yang biasanya tidak mau dekat dengannya. “Elo mau ikutan basket ga ntar sore?”
“Hah?”
“Luphi, kamu lagi ditanya tuh…” bisik Nurul.
“AH… eh… anu…” Luphi gelagapan, “Tapi saya… nggak bisa basket…”