Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #5

Rahasia-Rahasia Kecil

"Keluar rumah malam-malam. Duduk di mobil orang asing. Chat cowok yang kamu temui di diskotik."

"Kamu bukan orang asing. Kamu cowok bayaran."

Ellan tertawa. "Ouch. Tapi fair enough."

Sheana menggigit bibir, tak berkata-kata.

"Aku bisa tahu kamu lagi hancur, tapi kamu jago banget nutupinnya," lanjut Ellan, suaranya lebih serius sekarang. "Kamu tuh... the kind of woman yang kalau jatuh, tetap duduk anggun di atas puing-puing."

Sheana menoleh pelan. "Itu gombal?"

"Bukan. Itu observasi."

Mereka terdiam lagi. Tapi kali ini bukan karena canggung, melainkan karena masing-masing sedang mendengarkan pikirannya sendiri.

"Kamu selalu gini ke semua klien kamu?" tanya Sheana akhirnya.

"Enggak juga. Biasanya aku nggak diajak ngobrol panjang. Mostly cuma diminta temenin dinner, atau pretend jadi boyfriend buat impress teman-temannya. You’d be surprised how lonely rich people are."

Sheana mengangguk pelan. "Kamu enggak takut? Ketemu macem-macem orang?"

"Awal-awal iya. Tapi sekarang? Dunia ini tempat aneh, Sheana. Aku pernah dibayar cuma buat duduk diam dan dengerin seorang tante cerita soal kucing peliharaannya."

Sheana tertawa kecil. "That sounds ridiculous."

"But real. Very real."

Sheana tak bisa menahan senyum kecil. "Kamu selalu selebay ini?"

Only when I like someone.

Mobil meluncur melewati jalan-jalan kota yang mulai sepi. Lampu jalan menari di kaca depan, menciptakan bayangan samar di wajah mereka.

“Serius nih, kita mau ke mana?” tanya Sheana setelah beberapa menit.

Ellan hanya menjawab dengan senyum misterius. “Tempat yang biasanya cuma aku datangi sendiri. Tapi malam ini... I feel like sharing it with someone.”

Sekitar dua puluh menit kemudian, mereka berhenti di gedung tua bertingkat lima yang kelihatannya seperti bekas kantor kosong. Lift rusak, jadi mereka naik tangga darurat yang dindingnya penuh coretan mural.

“Aku enggak bawa heels, untungnya,” celetuk Sheana sambil ngos-ngosan.

“Makanya aku jemput kamu jam segini. I was hoping you'd wear something comfy.”

Begitu sampai di rooftop, pemandangan kota menyambut mereka. Lampu-lampu gedung di kejauhan berkilauan, langit malam sedikit berkabut tapi tetap memukau.

Lihat selengkapnya