Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #18

Tanpa Rencana, Tanpa Penyesalan

Siang itu, Sheana duduk di kafe kecil yang tersembunyi di tengah kota. Dia butuh udara. Butuh suasana asing. Tapi hari ini, ia tidak datang untuk sendiri. 

 Beberapa menit kemudian, pintu kafe terbuka. Ellan masuk, mengenakan kaus abu-abu dan jaket denim. Rambutnya sedikit acak, tapi tatapannya langsung menemukan Sheana di sudut ruangan. 

 "Kamu datang duluan," katanya sambil menarik kursi di hadapannya. 

 Sheana mengangguk, senyumnya tipis. "Aku emang selalu lebih dulu kalau soal hal-hal begini." 

 Ellan duduk. "Begini tuh... apa?" 

 "Ketemuan sama seseorang yang bikin aku nggak bisa berhenti mikir semalaman," jawab Sheana pelan. 

 Ellan mengerjap. "You were thinking about me? That’s flattering." 

 Sheana hanya mengangkat bahu, lalu melirik ke luar jendela. 

 Ellan bersandar. “Jadi... aku boleh duduk?” 

 “Kamu udah duduk.” 

 Mereka tertawa kecil. Ringan. Tapi di balik itu, ada tegangan tipis yang menggantung. 

 “Dirga mana?” tanya Ellan pelan. 

 “Meeting. Urusan kantor.” 

 “Kamu selalu ditinggal?” 

 Sheana tak menjawab. Hanya memainkan sendok kecil di piringnya. Lalu, dengan suara lebih pelan, ia bertanya, "Ellan... semalam..." 

 “... kita ciuman.” Ellan menyambung kalimat Sheana yang terputus karena ragu atau malu. “Trus?” 

 “Kamu nggak nolak,” ujar Sheana. 

 “Ngapain ditolak? Aku juga pengen kok.” 

 Sheana menelan ludah. Malu. 

 “Lagian semalam kan dapet uang tip,” kelakar Ellan sambil mengedip. 

 “Tapi emangnya kamu nggak... “ 

 "I know," potong Ellan, lebih lembut. "Kamu mau tanya aku nyesel atau nggak, kan?" 

 Sheana mengangguk. 

 "No. I don’t. I don’t regret a second of that kiss." 

 Sheana menahan napas. 

 “Dan aku nggak minta maaf meski udah ciuman dua kali sama istri orang.” 

 Sheana mengangkat wajahnya. “Kamu harusnya minta maaf.” 

 “Kalau aku minta maaf, berarti aku nyesel. Padahal aku nggak.” 

 Diam. 

 Ellan melanjutkan, lebih lembut, “Aku tahu kamu bingung. Tapi aku juga bukan orang yang cuma numpang lewat.” 

 Sheana menggeleng. “Aku nggak butuh jawaban dari orang yang juga belum tahu tujuannya.” 

Lihat selengkapnya