Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #27

Bayangan yang Tak Pernah Pergi

“Gue...” Sheana menarik napas. “I thought I was different.”

Grace langsung duduk lebih dekat. “Lo emang different. Masalahnya, kadang orang terlalu tolol buat ngerti bedanya. Dan kalau itu beneran, dia... he’s the one missing out.”

“Tapi kenapa dia nggak bilang apa-apa?” suara Sheana hampir bisikan. “Kenapa dia pergi kayak gitu aja? Setelah semua...”

Grace menatap Sheana, serius. “Mungkin dia dipaksa. Atau dikurung. Atau... ya, mungkin dia emang bangsat.”

Sheana tertawa kecil, hambar. “Lo masih inget dulu bilang dia soft boy yang mungkin punya hati?”

Grace nyengir. “Yup. Tapi hati juga bisa dibikin batu kalau terlalu banyak drama.”

Ia mengambil keripik lagi dan menyuapnya. “Tapi jujur, gue nggak yakin dia cowok brengsek. Mukanya tuh... bukan muka tukang bohong. Mukanya muka cowok yang kebanyakan luka, tapi belum nemu cara ngobatin.”

Sheana terdiam. Matanya berkaca-kaca.

“Gue bakal nyari tahu siapa cewek itu,” kata Grace tiba-tiba. “Gue belum cocokin infonya sama si cewek di acara itu—yang lengket sama dia kayak skotlet.”

“Mahi,” gumam Sheana pelan.

Grace mengerutkan dahi. “Lo kenal?”

Sheana mengangguk pelan. “Diperkenalin di acara ulang tahun bokapnya. Sebagai tunangan Ellan.”

Grace mematung.

“Anjing.”

Sheana menunduk, tangan memeluk dirinya sendiri.

Grace mendesis. “Yaudah. Lo diem dulu. Biarkan gue nyalain mode investigasi gue. Tapi satu yang gue tahu pasti, Na...”

Sheana menoleh pelan.

“Nggak usah. Gue udah nggak tertarik lagi dengan kisah mereka.”

Grace mengerjap pelan, menatap sahabatnya yang kini seperti menyimpan sisa luka paling dalam itu sendiri. Tapi sebelum ia sempat bertanya lagi, Sheana membuka mulutnya.

“Lo belum tahu siapa dia sebenarnya, kan?”

Grace nyengir kecut. “Selain dari gosip cowok-cowok escort dan fakta dia punya muka ngeselin yang bikin lo jatuh cinta? Nope.”

Sheana menarik napas. “Ellandra Wiradipta Ditya.”

Grace berkedip. “Wait. Ellandra… Wiradipta? As in—Wiradipta Group yang itu?”

Sheana mengangguk pelan.

Grace membeku beberapa detik. Lalu meledak, “Are you f*cking kidding me?! That kid is the heir of—

Yup,” potong Sheana tenang. “Anak tunggal. Satu-satunya pewaris.”

Damn,” bisik Grace, kali ini lebih pelan. “Na... lo baru aja tidur sama anak sultan. Dan bukan cuma anak sultan—anak sultan yang bakal jadi CEO perusahaan raksasa suatu saat.”

Sheana menatap gelasnya. “Dan sekarang dia milik orang lain.”

Grace masih nggak bisa nyambung. “Gue pikir dia cuma... you know, pretty boy with sugar aunties.”

“Dia juga itu,” kata Sheana. “Tapi itu bukan siapa dia sebenarnya. Itu cuma pelarian. Dunia lain yang dia pilih... saat dia muak jadi boneka keluarga.”

Grace mengangkat alis. “Dan lo... satu-satunya tempat dia bisa jadi dirinya sendiri.”

Sheana tak menjawab. Tapi diamnya cukup.

“Sialan... gue malah ngira dia cuma pinter mainin dan ngebelit lidah lo,” Grace nyeletuk lagi, tiba-tiba.

Lihat selengkapnya