Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #31

Alibi Cinta

“Na, congratulations. Lo resmi dapet bodyguard setan kayak gue.”

Sheana menatap sahabatnya itu dengan mata berkaca-kaca. “Makasih, Grace.”

Grace melipat tangan di dada, pura-pura galak. “Nggak usah makasih. Gue bantu bukan karena gue setuju sama pilihan lo. Tapi karena gue percaya, kadang cinta emang butuh orang tolol buat bertahan.”

Sheana tertawa kecil, menahan isak yang hampir pecah.

Grace menghela napas panjang, lalu tersenyum kecil. “Sekarang... ayo kita atur jadwal. Gue bakal jadi tameng lo. Tapi ingat, Na... sedikit aja Ellan macam-macam, gue bakal culik dia, iket di basement, dan paksa dia nonton sinetron sampai tobat.”

"Jadi... lo nggak marah?

"Marah sih marah," jawab Grace, sambil ngemil.

"Marah karena lo nekat. Marah karena lo naruh diri lo di tempat berbahaya. Tapi..."

Grace menatap Sheana lebih serius.

"Siapa gue? Gue sahabat lo. Bukan polisi moral."

Sheana mengusap matanya pelan.

Grace tersenyum tipis.

"Kalau lo mau keluar buat ketemu dia, bilang aja mau ke spa, ke coffee shop, belanja, makan ramen, nonton film Korea. Gue backup. Gue bahkan bisa sekalian anterin lo keluar biar Dirga nggak curiga."

Sheana nyengir kecil.

"Beneran, Grace?"

Grace mengangguk mantap.

"Asal..." Ia menunjuk Sheana pakai jari keripik. "Lo janji. Jangan ilang akal. Jangan buang harga diri lo cuma buat jadi mainan dia. Kalau suatu hari dia nyakitin lo lagi, gue seret dia ke lantai lima belas dan tendang dari balkon."

Sheana tertawa kecil, suaranya serak. "Lo tega banget."

Grace tertawa juga.

"Bukan tega. Protective. That's what besties do."

Mereka saling menatap beberapa detik.

Keheningan nyaman. Penuh pengertian. Penuh luka yang diam-diam disembunyikan di antara mereka.

"Thank you, Grace," bisik Sheana.

Grace mengangkat gelas kopi.

"Thank me later. Sekarang fokus dulu. Pastikan cowok itu worth every damn risk we’re taking."

Sheana mengangguk.

Dan untuk pertama kalinya sejak lama, ada secuil keberanian yang tumbuh di dadanya lagi.

***

"Gue masih nggak ngerti ya, gila banget sih lo. Lo masih bisa ketemu dia setelah semua kekacauan itu. Udah kayak pecandu kuda-kudaan," dengus Grace begitu Sheana keluar dari kamar mandi dengan wajah basah dan duduk di pinggir kasur.

Sheana cuma mendesah panjang sambil mengeringkan wajah dengan handuk kecil. "Nggak usah dibahas, Grace."

Lihat selengkapnya