Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #32

Satu Malam di Titik Terlarang

Ellan tersenyum kecil. "Karena satu-satunya arah hidupku... cuma ke kamu. You’re still the most beautiful mess I’ve ever wanted,” bisiknya.

Sheana membuka mata perlahan. Ada air bening yang hampir jatuh.

Ellan mengusapnya pelan dengan ibu jarinya. "No more tears. Malam ini... aku mau kamu bahagia."

Sheana menelan ludah. “Kita nggak boleh kayak gini lagi.”

Ellan mengangguk pelan. “Aku tahu. Tapi aku nggak mau kalau harus berpura-pura nggak peduli.”

Dia mendekat, membiarkan jarak di antara mereka hilang.

"Shea... please," bisiknya. "Let me feel you again."

Tanpa aba-aba, bibir Ellan menyentuh bibir Sheana. Lembut. Hangat. Tapi mengandung bara yang meledak di bawah kulit mereka.

Sheana sempat mendorong dada Ellan, lemah. Tapi Ellan malah menangkap tangannya, menautkan jari-jari mereka erat.

“Biar aku aja yang berdosa,” bisik Ellan, menautkan jari-jarinya pada Sheana.

Malam itu, mereka melewati batas. Bukan dengan terburu-buru, tapi dengan kerinduan yang terlalu dalam untuk ditahan. Di balik pintu kamar yang tertutup, napas dan pelukan mereka menyatu, menutup dunia luar.

Beberapa jam kemudian, Sheana berbaring di dada Ellan. Ia mendengar detak jantung itu—cepat, tapi menenangkan. Ellan mencium pucuk kepalanya berulang kali.

“Kamu tahu...” suaranya serak. “Aku nggak pernah berhenti cinta sama kamu. Not even once.

Sheana memejamkan mata, tangannya meremas dada Ellan. Air matanya jatuh, tapi kali ini ia tersenyum.

Malam itu, mereka tidak hanya berbagi tubuh. Tapi juga berbagi luka... dan kelegaan.

Dan untuk beberapa jam ke depan, dunia di luar villa itu... tidak ada.

***

Lihat selengkapnya