Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #48

Kabur

“Ke apartemenku dulu. Ambil barang dan cash, terus kita kabur dari kota ini. Aku tahu tempat aman di luar kota. I have a plan.”

Sheana terdiam sejenak. “Kamu bener-bener udah siap tinggalin semuanya?”

“Aku gak pernah se-yakin ini sama apapun, Shea. Dan kalau kamu ikut... itu cukup buat aku.”

Di kejauhan, terdengar suara pintu mobil ditutup keras.

“Ellan!”

Itu suara Alvino.

Sheana dan Ellan saling pandang. Napas mereka membeku seketika.

Go,” bisik Ellan, matanya tajam.

Tanpa menunggu lagi, mereka lanjut berlari menyeberang ke gang sempit yang hanya muat satu sepeda motor. Sepatu Sheana terperosok di tanah lembab, tapi ia terus berlari. Tote bag-nya berguncang di bahu.

Di belakang mereka, suara pintu pagar dibuka kasar.

“Sheana! Ellan! Berhenti!”

Mereka berdua semakin kencang larinya, jantung berdegup hebat. Seolah kalau mereka berhenti sekarang, dunia akan menelan mereka hidup-hidup.

Di ujung gang, Ellan mengeluarkan ponsel dari saku jaket, jari-jari cepat membuka aplikasi taksi online, masuk ke akun palsu yang sudah disiapkan sejak malam.

“Mobil lima menit lagi,” katanya.

Sheana menarik napas dalam-dalam, wajahnya pucat. Ia bersandar di dinding gang, tubuh masih gemetar.

“Kamu yakin mau lakuin ini?” tanyanya, lirih, nyaris tak terdengar.

Ellan menoleh, mendekatinya. Ia pegang wajah Sheana, lembut tapi penuh desakan. “Enggak ada yang aku yakinin selain ini, Shea. Cuma kamu. Cuma kita.”

Sheana menutup mata sebentar. Lalu membuka lagi dan menatapnya—dengan sorot yang akhirnya berhenti bertanya.

Taksi datang lima menit kemudian. Mobil tua berwarna abu-abu kusam, pengemudinya mengenakan masker dan topi.

Ellan membuka pintu belakang, membiarkan Sheana masuk lebih dulu, lalu ia menyusul. Ia memberi aba-aba cepat ke sopir.

***

Suasana mendadak sunyi ketika pintu tertutup rapat di belakang mereka. Lampu gantung di ruang tengah menyala kekuningan, menciptakan bayangan lembut di dinding.

Lihat selengkapnya