Pretty Boy for Sheana

Desy Cichika
Chapter #50

Pelarian yang Membakar

Suara film berganti jadi lagu tema lucu. Sheana tertawa kecil, lalu refleks menyuapi Ellan keripik. “Tuh, liat deh, cowoknya salah kostum ke rumah calon mertua.”

Ellan mengunyah sambil melirik Sheana dari atas. “Kamu juga salah kostum ke rumah persembunyian. Siapa suruh cuma bawa dress tipis sama underwear lucu? Nggak nyangka bakal kabur ya?”

“Emangnya kamu nyangka?”

“Nggak. Tapi aku selalu siap.” Ellan menyeringai, tangannya yang sejak tadi melingkar di perut Sheana kembali menyusup ke dalam kaos.

“Eh—!” Sheana langsung memelototinya. “Tangan kamu tuh…”

Just warming you up,” ucap Ellan santai, senyum jailnya nggak hilang. “Blame the shirt, not me. Lubangnya tuh kayak ngundang.”

“Kalau kamu nggak stop, aku lempar nih HP-nya.”

“Siap, Tante.” Ellan menarik tangannya pelan-pelan, lalu mengecup pundak Sheana.

Mereka kembali diam sejenak. Film masih terus berjalan, tapi sorotan mata mereka mulai mengabur dari layar.

“Shea?” tanya Ellan tiba-tiba.

“Hmm?”

“Kamu inget nggak pas pertama kita datang ke sini?”

Sheana menghela napas. “Iya. Rumah ini kayak kuburan. Kotor, penuh debu… aku baru pel lantai dua meter, langsung nyerah.”

Ellan tertawa pelan. “Kamu duduk lemas di pojok dapur, mukamu kayak anak kecil yang disuruh cuci mobil.”

“Kamu yang nyuruh aku duduk! Kamu bilang aku manja.”

“Bukan manja. Kamu… cuma belum pernah dipaksa hidup kayak gini.”

Sheana mengangguk. “Dan kamu belum pernah punya orang yang kamu lindungi segininya.”

Mereka bertatapan lagi. Lama. Sampai Sheana menyelipkan keripik ke mulut Ellan, lalu bersandar lebih dalam ke dadanya.

“Ellan?”

“Ya?”

“Kalau suatu hari semua ini ketahuan… dan aku harus kembali ke Dirga—”

You won’t,” potong Ellan cepat. “Aku nggak akan biarin itu terjadi.”

“Tapi gimana kalau…”

“Shea.” Suara Ellan rendah dan mantap. “I can’t promise you a fancy house or an easy life. Tapi aku janji satu hal. Aku nggak akan kabur dari kamu.”

Sheana memejamkan mata. “Kamu udah kabur sekarang.”

“Tapi bukan darimu. Aku kabur buat kamu.”

Sheana mengambil keripik terakhir, lalu menyodorkannya ke mulut Ellan. Tapi alih-alih membuka mulut, Ellan malah menggigit ujung jari Sheana.

“Hei!” seru Sheana.

“Habis kamu lucu,” ucap Ellan santai. “Delicious too.

Sheana meninju ringan dadanya. “Dasar buaya.”

“Buaya yang setia,” ucap Ellan sambil menarik Sheana makin dekat, mencium pundaknya perlahan.

Sheana tertawa kecil. “Kita nonton film romance, tapi malah isinya kita yang mesra.”

“Mereka bilang, life imitates art. Tapi kita kayak art imitates chaos.”

Or art imitates horny fugitives,” sindir Sheana.

Ellan tertawa keras. “Damn, that was good. You’ve changed, Shea.”

Sheana menarik napas, masih bersandar nyaman. “Aku nggak berubah. Aku cuma jadi lebih jujur.”

Ellan terdiam sebentar. Tangannya berhenti mengelus. “I like this version of you.”

Lihat selengkapnya